Gila Bola – Manchester United kini berada di ambang perubahan besar dengan rencana kedatangan Ruben Amorim sebagai pelatih baru. Pelatih asal Portugal ini dijadwalkan tiba di Old Trafford pada 11 November, menggantikan Erik ten Hag yang baru saja mengakhiri masa jabatannya.
Paul Scholes, legenda Manchester United, menyarankan agar pihak klub memberi keleluasaan penuh kepada Ruben Amorim untuk menerapkan strateginya tanpa terburu-buru.
Dalam pandangan Scholes, yang telah memainkan lebih dari 700 pertandingan untuk United, perubahan taktik yang akan dibawa Amorim mungkin tampak mengejutkan, terutama bagi para pemain yang terbiasa dengan formasi lama.
Amorim dikenal dengan formasi tiga bek yang fleksibel, di mana dia mendorong penguasaan bola dan intensitas tinggi di setiap lini. Taktik ini juga menawarkan lebar permainan yang berbeda dari formasi empat bek yang lebih tradisional, yang kerap diandalkan oleh United di masa lalu.
Salah satu aspek menarik dari sistem Amorim adalah peran bek sayap yang sangat vital. Diogo Dalot dan Noussair Mazraoui akan dituntut untuk beradaptasi dengan posisi ini, yang memungkinkan tim bermain lebih lebar di area lapangan atas.
Menurut Scholes, perubahan peran ini mungkin akan menjadi tantangan bagi sebagian pemain, tetapi penting bagi mereka untuk memahami tuntutan tersebut demi kemajuan tim.
Saatnya Coba Taktik Baru
Scholes menyampaikan dalam diskusi The Overlap Fan Debate bahwa formasi tiga bek sudah pernah dicoba United, namun hanya bertahan sekitar 10 hingga 12 menit sebelum kembali ke pola empat bek yang lebih familier.
Dia merasa bahwa kini United harus terbuka terhadap metode baru ini, karena formasi 4-4-2 atau 4-4-1-1 yang telah lama digunakan mungkin tidak lagi relevan. Dalam pandangan Scholes, klub harus menerima pendekatan baru yang diperkenalkan Amorim, meskipun formasi ini mungkin memerlukan waktu adaptasi.
Selain mengusung formasi 3-4-3 sebagai basis, Amorim juga akan menggunakan variasi yang dapat berubah sesuai kebutuhan permainan. Ketika membangun serangan, formasi ini bisa bergeser menjadi 4-2-4, sementara dalam mode bertahan, skema berubah menjadi 5-2-3, dan bahkan dapat bergeser menjadi 3-2-5 saat menyerang.
Fleksibilitas ini memungkinkan Manchester United mengontrol jalannya permainan dengan lebih baik, meski perlu waktu bagi beberapa pemain untuk memahami setiap transisi taktik tersebut.
Sementara itu, Harry Maguire dan Matthijs de Ligt kemungkinan akan diposisikan sebagai bek tengah dalam skema baru ini, bersama Leny Yoro dan Lisandro Martinez yang akan ditempatkan sebagai bek tengah melebar.
Dengan perubahan struktur pertahanan ini, Scholes menekankan pentingnya kesabaran dari para pemain dan fans, mengingat ekspektasi tinggi yang akan dihadapi Amorim di Manchester United.
Sebagai pelatih muda dengan prestasi gemilang di Sporting CP, Ruben Amorim mengambil langkah besar dengan menerima tawaran Manchester United, meskipun ini bukan tanpa risiko.
Scholes mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jika Amorim gagal, kesempatan melatih di klub besar mungkin tidak akan datang lagi baginya. Meski begitu, Scholes tetap yakin bahwa kesempatan yang diberikan kepada Amorim untuk menerapkan visinya sangatlah penting.