Site icon Gilabola.com

Manchester United Harus Berani Langgar Kebijakan Transfer demi Kesuksesan Ruben Amorim

Reaksi Ruben Amorim saat Manchester United vs Nottingham Forest

Gila BolaRuben Amorim tengah berupaya membangun pondasi kuat untuk membawa Manchester United kembali ke puncak sepak bola Inggris. Namun, upayanya untuk mewujudkan ambisi ini membutuhkan pendekatan berbeda dalam strategi transfer klub.

Manchester United selama bertahun-tahun kerap mendapat kritik karena dianggap kurang memiliki arah yang jelas dalam aktivitas transfer mereka dengan beberapa pergantian pelatih belum membawa perubahan yang diharapkan.

Meski demikian, ada pola yang terlihat konsisten selama delapan musim panas terakhir, dengan pengecualian pada 2022 dan 2024, di mana pengeluaran klub meningkat drastis.

Musim panas 2022 menjadi salah satu momen penting dalam sejarah belanja pemain United ketika Erik ten Hag menghabiskan lebih dari Rp 4,47 Trilyun setelah performa buruk tim di musim sebelumnya. Pada 2024, pengeluaran transfer mencapai angka Rp 4 Trilyun setelah beberapa pemain kunci ditambahkan ke skuad.

Namun, secara umum, United cenderung mendatangkan tiga pemain utama di setiap jendela transfer musim panas. Contohnya adalah kedatangan Romelu Lukaku, Victor Lindelof, dan Nemanja Matic pada 2017.

Di musim panas 2020, klub mendatangkan Donny van de Beek, Edinson Cavani, dan Alex Telles. Begitu juga pada 2023, ketika Mason Mount, Andre Onana, dan Rasmus Højlund menjadi pemain penting yang direkrut.

Masalah utama yang dihadapi Amorim adalah pendekatan konservatif ini tidak cukup untuk mendukung filosofi sepak bola yang ingin dia terapkan di Old Trafford. Amorim, yang dikenal dengan gaya permainan dinamis dan menyerang, memerlukan lebih banyak pemain yang sesuai dengan sistemnya.

Posisi yang Membutuhkan Perhatian

Kebutuhan akan bek tengah baru menjadi salah satu prioritas utama, meskipun klub telah mendatangkan dua bek mahal pada musim panas lalu. Cedera yang kerap menghantui Luke Shaw juga menyoroti perlunya pemain bek kiri yang dapat diandalkan.

Selain itu, sektor lini tengah membutuhkan tambahan kualitas, sementara striker baru juga menjadi kebutuhan mendesak bagi klub setelah Rasmus Hojlund dan terutama Joshua Zirkzee belum mencapai kinerja yang diharapkan.

Pola lama Manchester United, di mana tiga pemain besar biasanya menjadi akhir dari aktivitas transfer musim panas, tampaknya tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan skuad Amorim.

Jika pendekatan ini tetap digunakan di bursa transfer berikutnya, ada risiko besar bahwa Manchester United tidak akan mampu bersaing di tingkat tertinggi Premier League.

Harapan pada 2025

Dengan jendela transfer 2025 yang semakin dekat, Ruben Amorim diperkirakan akan mendesak manajemen klub untuk lebih fleksibel dalam mendukung rencana jangka panjangnya.

Perubahan strategi ini tidak hanya akan membantu memperkuat tim, tetapi juga memberikan dasar yang lebih solid untuk mencapai hasil yang konsisten di masa depan.

Manchester United menghadapi tantangan besar di bawah Amorim, namun dengan dukungan yang tepat dan perencanaan yang matang, klub memiliki peluang untuk kembali menjadi salah satu kekuatan dominan di sepak bola Inggris dan Eropa.

Exit mobile version