Gilabola.com – Manchester United masih berburu striker baru, dengan nama Benjamin Sesko dari RB Leipzig disebut sebagai incaran utama Ruben Amorim pada bursa transfer musim panas ini.
Namun laga uji coba terakhir melawan Everton yang berakhir imbang 2-2 di Atlanta memunculkan keraguan. Bagi banyak pengamat, bukan lini depan yang seharusnya jadi fokus utama, melainkan jantung permainan di lini tengah.
Dalam pertandingan itu, Manchester United sejatinya menunjukkan kualitas teknis yang menjanjikan. Bryan Mbeumo melakukan debut, tampil bersama Matheus Cunha, Bruno Fernandes, Amad Diallo, dan Kobbie Mainoo.
Pergerakan bola mereka terlihat cair, terutama saat mengalirkan serangan ke area sepertiga akhir lapangan. Tapi ada satu masalah yang terlihat jelas: Manuel Ugarte.
Masalah Ugarte dan Imbasnya pada Permainan United
Ugarte, yang didatangkan dengan harga Rp 1,1 Triliun dari Paris Saint-Germain musim lalu, tampak kesulitan mengikuti tempo permainan yang diinginkan Amorim.
Dalam beberapa momen, dia kehilangan bola di bawah tekanan lawan dan kesalahan itulah yang berujung pada gol penyama kedudukan Everton di babak pertama.
Para pendukung yang awalnya sempat optimis setelah penampilan Ugarte di laga kontra West Ham United, kembali melontarkan kritik mirip musim lalu.
Ruben Amorim sendiri dikabarkan menginginkan gaya main agresif dengan intensitas tinggi. Namun gaya itu sulit diwujudkan jika ada pemain yang tidak mampu mengimbangi ritme.
Sejumlah analis sepak bola menilai bahwa United bisa saja membangun serangan paling eksplosif, tetapi semua itu akan percuma bila lini tengah kehilangan sinkronisasi dan kerap melakukan kesalahan.
Prioritas Transfer yang Harus Diubah
United kini menghadapi dilema. Untuk mendatangkan Sesko, klub diperkirakan harus menyiapkan dana lebih dari Rp 1,5 Triliun demi mengalahkan pesaing seperti Newcastle United.
Tapi, jika dana sebesar itu menghabiskan ruang bagi tambahan pemain lain, Amorim harus menimbang ulang. Banyak yang percaya pengeluaran besar untuk striker akan sia-sia jika lini tengah tetap rapuh.
Bruno Fernandes, yang sering bermain lebih maju, tampaknya akan kembali ditarik lebih dalam ketika Mbeumo benar-benar siap. Hal ini membuat kebutuhan akan gelandang dengan tanggung jawab defensif yang solid semakin mendesak. Sejauh ini, Ugarte belum menunjukkan bahwa dia mampu mengemban tugas tersebut.
INEOS, sebagai pihak pemilik baru, memang mungkin enggan mengakui kesalahan setelah mengeluarkan Rp 1,1 Triliun untuk mendatangkan Ugarte hanya setahun lalu. Tapi mereka juga dikenal tak ragu mengambil keputusan sulit demi mencegah kesalahan makin melebar.
Jika masalah lini tengah tak segera diatasi, proyek besar Amorim di Old Trafford bisa tersendat sebelum sempat berkembang, dan sepak bola atraktif yang diimpikan suporter akan sulit terwujud.