Gila Bola – Manchester United telah mengidentifikasi pemain senilai Rp 1,2 Trilyun sebagai kemungkinan pengganti untuk posisi kiper utama mereka setelah musim pertama yang buruk bagi Andre Onana di Old Trafford.
Klub tersebut sedang mempertimbangkan untuk merekrut Alex Remiro dari Real Sociedad, demikian diberitakan oleh Mundo Deportivo. Klausul pelepasan Remiro telah menjadi perbincangan, dan United harus mengaktifkannya jika benar-benar berniat untuk merekrutnya.
Dengan klausul sebesar Rp 1,2 Trilyun yang ditetapkan oleh tim Spanyol tersebut, klub Liga Inggris tersebut harus menimbang-nimbang keputusan dengan cermat sebelum membuat langkah besar seperti itu.
Sejak kedatangan Onana dari Inter Milan pada awal musim, dia telah menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang untuk Manchester United. Namun, musim ini telah menjadi tantangan bagi kiper asal Kamerun tersebut, terutama dengan kekalahan yang cukup banyak di Liga Inggris.
Meskipun Ten Hag menghargai kemampuan Andre Onana dalam permainan bola, kinerjanya di bawah mistar gawang telah menimbulkan pertanyaan tentang masa depannya di klub.
Sementara itu, Alex Remiro telah menunjukkan performa yang konsisten di La Liga, dengan 33 penampilan dan mencatatkan 13 clean sheet musim ini bersama Real Sociedad.
Potensi kedatangan Remiro juga dapat berdampak pada masa depan Andre Onana di klub, dengan kemungkinan Manchester United ingin menyisihkannya dari skuad mereka pada musim panas nanti.
Dengan kontrak Remiro yang masih berlangsung hingga Juni 2027, Real Sociedad tentu saja akan berusaha mempertahankan pemainnya. Namun, United, di bawah kepemimpinan manajemen baru, telah mengeksplorasi opsi-opsi transfer untuk memperkuat skuad mereka.
Salah satu pertimbangan utama adalah apakah mereka akan tetap mempercayai Andre Onana yanga sebelumnya mereka beli mahal-mahal atau mengambil risiko dengan merekrut Remiro.
Hanya saja, menurut kami, tampaknya rumor transfer ini kurang masuk akal mengingat kiper Kamerun itu sudah cukup meningkat di paruh kedua musim ini dan penguatan di posisi penjaga gawang bukanlah prioritas.
Dengan anggaran transfer yang terbatas terutama karena kendala FFP, Manchester United punya area lain yang lebih krusial untuk diperkuat, terutama di sektor bek tengah dan penyerang tengah.
Menghabiskan uang hingga Rp 1,2 Trilyun untuk penjaga gawang baru bukan keputusan bijak, apalagi oleh manajemen baru yang diharapkan membawa perubahan penting dalam rekrutmen pemain.