Manchester United Kehilangan Banyak Pilar, Tapi Menemukan Jiwa Petarungnya

Gilabola.com – Manchester United meraih kemenangan tipis namun sangat berarti atas Newcastle United pada laga Boxing Day di Old Trafford, meski tampil dengan skuad yang compang-camping akibat cedera dan absennya pemain kunci. Gol tunggal Patrick Dorgu memastikan tiga poin berharga bagi pasukan Ruben Amorim dalam laga yang penuh tekanan hingga menit akhir.

Gol Tak Terduga, Perlawanan Maksimal

Kemenangan 1-0 ini terasa spesial bagi Ruben Amorim. Sang manajer Portugal bahkan mungkin menilai hasil ini lebih memuaskan dibanding kemenangan sebelumnya atas Manchester City, Arsenal, Liverpool, atau Chelsea. Pasalnya, United turun dengan kekuatan seadanya, namun tetap mampu bertahan dan berjuang bersama hingga peluit panjang.

Patrick Dorgu, yang sejatinya berposisi sebagai bek kiri, menjadi pahlawan lewat tendangan spektakuler. Menariknya, ia dimainkan sebagai winger kanan dan justru menjadi pembeda di tengah dominasi Newcastle pada babak kedua.

Bertahan dengan Sisa Tenaga

Tekanan Newcastle begitu besar setelah turun minum. Namun lini belakang United yang diisi kombinasi pemain muda dan sosok yang sempat tersisih—Leny Yoro, Tyler Fredricson, Ayden Heaven, dan Tyrell Malacia—mampu menjaga keunggulan. Hasil ini menghadirkan clean sheet kedua United musim ini, sekaligus kemenangan Premier League pertama tanpa kehadiran Bruno Fernandes sejak Maret 2022.

Amorim juga membuat penyesuaian taktik penting dengan kembali menggunakan formasi empat bek—pertama kalinya sejak ia datang dari Sporting CP lebih dari setahun lalu. Skema ini berjalan efektif, terutama di babak pertama.

Amorim Puas dengan Mental, Bukan Sekadar Taktik

Usai laga, Amorim menegaskan bahwa yang paling membuatnya puas bukanlah strategi, melainkan semangat kolektif tim.

“Saya sangat senang, terutama di babak kedua. Kami menderita bersama. Kami memang bertahan tanpa kebobolan, tapi mereka punya peluang. Terkadang Anda juga butuh keberuntungan,” ujar Amorim.

“Jika kami selalu bermain dengan spirit seperti ini, kami akan memenangkan banyak pertandingan.”

Dalam catatan program pertandingan, Amorim menegaskan tidak ada alasan atau dalih melawan Newcastle. Namun fakta di lapangan menunjukkan betapa beratnya situasi yang ia hadapi.

Daftar Masalah yang Tak Ada Habisnya

Manchester United kehilangan banyak pemain penting. Bryan Mbeumo, Amad Diallo, dan Noussair Mazraoui sedang membela negaranya di AFCON. Bruno Fernandes absen karena cedera hamstring, sementara penggantinya, Kobbie Mainoo, juga masuk ruang perawatan. Dua bek senior, Matthijs de Ligt dan Harry Maguire, juga menepi.

Masalah berlanjut di tengah laga. Mason Mount harus ditarik keluar saat jeda dan digantikan oleh Jack Fletcher yang baru berusia 18 tahun. Lisandro Martínez—yang baru tampil sebagai starter pertama sejak cedera ligamen lutut Februari lalu—dan Luke Shaw juga tak mampu menyelesaikan laga. Casemiro pun bernasib sama.

Malacia, yang sempat tersingkir sepanjang musim panas, akhirnya tampil lagi untuk pertama kalinya sejak Januari. Sementara Fredricson, yang lebih sering bermain di level U-21, dipaksa langsung menghadapi ujian besar. Namun secara mengejutkan, United tetap bertahan.

Newcastle Dominan, Tapi Tumpul

Newcastle sejatinya mendapat banyak peluang. Mereka melepaskan 16 tembakan, namun hanya tiga yang tepat sasaran. Kiper Senne Lammens relatif tak terlalu sibuk, dengan peluang terbaik datang dari Lewis Hall yang membentur mistar gawang di babak kedua.

Statistik tandang Newcastle pun kian memprihatinkan: hanya tujuh gol dalam sembilan laga away musim ini, dan baru satu kemenangan di luar St James’ Park. Eddie Howe mengakui kekecewaan timnya.

“Babak kedua jauh lebih baik, tapi kami tidak menciptakan peluang yang benar-benar bersih. Kami sangat kecewa,” kata Howe.

“Di laga tandang, kami belum cukup tajam di depan gawang.”

Menang dengan Bertahan Total

United hanya menguasai 33 persen penguasaan bola—angka terendah mereka dalam laga liga yang berakhir dengan kemenangan sejak mengalahkan Manchester City pada Januari 2023. Namun efektivitas dan daya juang menjadi kunci.

Kemenangan ini mengangkat United ke posisi kelima klasemen sementara, memberi sinyal bahwa tiket Liga Champions masih realistis jika konsistensi bisa dijaga.

Harapan di Tengah Keterbatasan

Amorim kini tahu bahwa ia bisa mengandalkan nama-nama seperti Dorgu, Heaven, dan Lisandro Martínez yang mulai kembali. Matheus Cunha juga menunjukkan peran penting di tengah absennya Mbeumo.

Ini bukan rencana ideal Amorim untuk Manchester United—ini hanyalah rencana darurat. Tantangannya adalah menjaga daya saing hingga para pilar seperti Fernandes, Mbeumo, Amad, dan De Ligt kembali.

Analisa Kami

Kemenangan ini mungkin tidak indah, tapi justru di situlah nilainya. Manchester United menunjukkan bahwa mereka masih punya identitas dasar: berjuang sampai batas terakhir, bahkan ketika segalanya tidak berpihak. Di era sepak bola modern yang sering menilai segalanya dari statistik dan dominasi, laga ini adalah pengingat bahwa mentalitas tetap menjadi fondasi.

Jika United mampu mempertahankan semangat seperti ini, peluang ke Liga Champions bukan sekadar angan-angan. Namun konsistensi akan menjadi ujian sesungguhnya. Bertahan hidup itu satu hal—menjadikannya kebiasaan adalah tantangan yang jauh lebih besar.