Manchester United Kehilangan Pendapatan Sponsor, Fokus Baru Diarahkan ke Meja Direksi

Gilabola.comManchester United mengalami penurunan pendapatan sponsor setelah kontrak Tezos berakhir, sementara laporan keuangan kuartal pertama menunjukkan penurunan 9,3 persen, diikuti kebutuhan mencari sponsor baru untuk training kit dan lengan jersey, sehingga manajemen menjadikan negosiasi komersial sebagai prioritas.

Manchester United mengonfirmasi bahwa pendapatan sponsor turun setelah kerja sama dengan Tezos senilai Rp 535 Miliar per tahun berakhir. Dampak itu terasa dalam laporan keuangan musim ini.

Selama tiga musim terakhir, logo Tezos terpampang pada perlengkapan latihan tim utama dan tim perempuan. Masa kontrak tersebut kini berakhir tanpa perpanjangan dari kedua pihak.

Beberapa pemain bahkan masih terpampang dengan atribut Tezos pada foto perkenalan mereka sebelum kesepakatan benar-benar selesai. Hal itu terjadi pada proses kedatangan Matheus Cunha.

Sejak musim berjalan, perlengkapan latihan Manchester United tampil tanpa sponsor. Situasi ini mengingatkan pada musim 2021/2022 ketika kerja sama dengan AON juga berakhir.

Pendapatan sponsor tercatat sebesar Rp 1,05 Triliun pada kuartal pertama. Angka itu menurun sekitar Rp 107 Miliar dibanding tahun sebelumnya.

Penurunan 9,3 persen tersebut dinilai cukup mengganggu rencana finansial klub. Kondisi itu semakin menekan kebutuhan untuk segera mendapatkan mitra sponsor baru.

Kesepakatan dengan DXC Technology sebagai sponsor lengan jersey juga akan berakhir pada penghujung musim. Nilai kerja sama itu mencapai Rp 446 Miliar per tahun.

Jika tidak diperpanjang atau digantikan, Manchester United berpotensi kehilangan sumber pendapatan yang cukup besar. Manajemen menyadari urgensi dari situasi tersebut.

Manuver Klub Mencari Kesepakatan Baru

Manajemen disebut tengah membangun rangkaian pembicaraan untuk mendapatkan sponsor baru. Sumber internal menyebut bahwa daftar kandidat cukup panjang.

Baik perlengkapan latihan maupun lengan jersey masuk dalam prioritas negosiasi. Keduanya sebelumnya menyumbang nilai gabungan sekitar Rp 981 Miliar per musim.

Di sisi lain, laporan keuangan memperlihatkan keyakinan bahwa posisi finansial klub sudah sedikit membaik. Namun manajemen tetap menekankan perlunya disiplin dan keputusan yang tepat.

Dalam pernyataan resmi, Omar Berrada menegaskan bahwa laporan finansial terbaru mencerminkan ketahanan Manchester United. Dia menyampaikan bahwa struktur biaya klub kini lebih efisien.

Berrada juga mengatakan bahwa sejumlah keputusan sulit dalam setahun terakhir menghasilkan organisasi yang lebih ramping. Menurutnya, hal itu membantu klub meningkatkan performa finansial dan olahraga.

Dia menyebut bahwa kondisi tersebut memungkinkan investasi tambahan untuk tim pria dan wanita. Saat ini, keduanya berada di papan atas liga masing-masing.

Berrada memahami bahwa sponsor baru sangat krusial bagi stabilitas klub. Tanpa mitra komersial yang kuat, klub harus mengatur ulang strategi pendapatan.

Pendapat Kami

Menurut kami, penurunan pendapatan sponsor kali ini menjadi pengingat bahwa stabilitas finansial klub besar tetap sangat bergantung pada kerja sama komersial. Manchester United tampaknya berada di jalur perbaikan, namun keberhasilan negosiasi sponsor baru akan menjadi faktor penentu bagi keseimbangan jangka panjang mereka.

SebelumnyaSeruan untuk Salah Agar Ikuti Jejak Dalglish Usai Pernyataan Pedas soal Liverpool
SelanjutnyaGabriel Jesus Kembali Setelah 11 Bulan Cedera dan Tegaskan Perannya di Arsenal