Gilabola.com – Manchester United menunjukkan performa yang lebih stabil setiap kali Mason Mount tampil sebagai starter musim ini, dengan catatan hanya satu kekalahan di Liga Inggris, namun situasi tersebut menyisakan tanda tanya besar terkait kebugaran sang gelandang.
Kepercayaan Amorim terhadap Mount terlihat jelas sejak awal musim, bahkan di ruang ganti Manchester United, Diogo Dalot sempat menyebut Mount sebagai sosok favorit pelatih karena disiplin dan pendekatan profesionalnya.
Dalam konferensi pers jelang laga melawan Bournemouth, Amorim kembali menegaskan pandangannya bahwa statistik kemenangan bukan satu-satunya alasan Mount penting, melainkan kecerdasan bermain, kualitas sentuhan pertama, serta kemampuannya menjaga keseimbangan tim.
Amorim juga menilai bahwa kualitas teknis Mount tidak sekadar soal penguasaan bola, tetapi mencakup keputusan sederhana yang tepat, distribusi yang rapi, dan pemahaman posisi yang memudahkan rekan setim.
Pujian tersebut bukan yang pertama dalam sepekan, setelah sebelumnya Amorim menilai Mount memiliki peran yang sangat penting usai kemenangan Manchester United atas Wolverhampton Wanderers.
Mount membayar kepercayaan itu dengan kontribusi nyata, termasuk gol ketiganya di Liga Inggris musim ini saat menghadapi Wolves, ketika tendangan volinya di menit ke-62 memberi jarak aman bagi Manchester United.
Gol-gol Mount musim ini juga hadir pada momen krusial, seperti saat menghadapi Sunderland untuk meredam ketegangan di Old Trafford dan gol penentu kemenangan di markas Crystal Palace agar tim tidak mengakhiri November tanpa kemenangan.
Setelah dua setengah tahun sejak didatangkan dari Chelsea, Mount akhirnya menemukan momentum yang konsisten di Manchester United dan diperkirakan kembali mengisi susunan pemain utama saat menghadapi Bournemouth.
Mount, Kepercayaan, dan Masalah Kebugaran
Meski performanya menanjak, persoalan utama Mount di Manchester United tetap berkaitan dengan kebugaran, karena riwayat cedera otot membuatnya harus dikelola dengan hati-hati.
Amorim sebelumnya menyampaikan bahwa Mount adalah tipe pemain yang sangat ingin bermain dan selalu memberi segalanya, namun justru karena itu tim pelatih harus melindunginya, baik dalam latihan maupun pertandingan.
Pendekatan tersebut diakui Amorim sebagai kebutuhan, serupa dengan penanganan yang pernah diterapkan pada Luke Shaw, demi mencegah absensi panjang yang merugikan tim.
Situasi ini menciptakan paradoks, karena Mount semakin mendekati status tak tergantikan, tetapi peluang cedera justru meningkat jika dia dimainkan terus-menerus tanpa rotasi.
Manchester United hampir tidak memiliki pilihan selain bergantung pada kondisi Mount dalam beberapa pekan ke depan, mengingat Bryan Mbeumo, Amad, dan Noussair Mazraoui akan absen karena Piala Afrika.
Peran Mount di ruang ganti juga dipandang semakin besar, bukan hanya sebagai penghubung lini tengah dan depan, tetapi juga sebagai figur kerja keras yang memberi contoh bagi pemain lain.
Jika Mount mampu melewati periode jadwal padat akhir tahun tanpa gangguan fisik, peluang kembali ke tim nasional Inggris pada jeda internasional Maret disebut terbuka lebar.
Pendapat Kami
Menurut kami, Mason Mount memang layak menjadi fondasi permainan Manchester United saat ini, tetapi ketergantungan berlebihan tanpa manajemen menit bermain yang cermat justru berisiko merugikan tim dalam jangka menengah, sehingga keberanian Amorim merotasi Mount bisa menjadi keputusan yang sama pentingnya dengan memainkannya.

