Manchester United Punya Masalah Besar: Lini Depan Senilai Rp4 Triliun!

Gilabola.com – Manchester United menghadapi masalah ketajaman di lini depan meski sudah menggelontorkan Rp4 triliun untuk mendatangkan Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko, dengan performa mencetak gol yang masih jauh dari harapan setelah dua laga awal Premier League.

Hojlund Tersisih dan Sesko Masih Adaptasi

Kemenangan 4-1 atas Bournemouth dalam ajang Premier League Summer Series bulan lalu menjadi sorotan ketika Rasmus Hojlund menegaskan ingin bertahan di Old Trafford. Namun, laga itu bisa jadi yang terakhir baginya sebagai starter.

Setelah kepindahan Benjamin Sesko dari RB Leipzig senilai £74 juta rampung pada 9 Agustus, Hojlund hanya tampil 18 menit melawan Everton di laga tur terakhir, lalu tak dimainkan lagi dalam dua laga liga.

Napoli disebut siap mendorong transfer Hojlund untuk menggantikan Romelu Lukaku yang cedera paha dan absen empat bulan.

Sulit Cetak Gol Meski Banyak Peluang

Sejak laga kontra Bournemouth, United sudah empat kali bertanding dan hanya mencetak empat gol, itupun terdiri dari penalti, dua gol bunuh diri lawan, serta satu gol dari open play lewat Mason Mount kontra Everton. Gol di Premier League sejauh ini bahkan baru tercatat melalui gol bunuh diri Rodrigo Muniz.

Ruben Amorim, sang pelatih, menegaskan timnya sebenarnya banyak menciptakan peluang dengan xG 1,52 melawan Arsenal dan 1,62 melawan Fulham. Namun, penyelesaian akhir masih bermasalah, terbukti dari 32 tembakan yang hanya membuahkan hasil minim.

Performa Pemain Baru

Sesko masih beradaptasi dengan gaya bermain baru, baru tampil 25 menit melawan Arsenal dan 37 menit melawan Fulham.

Cunha hampir mencetak gol indah lewat kontrol brilian atas umpan panjang Altay Bayindir dan juga mengenai tiang gawang setelah kerja sama dengan Mount.

Mbeumo pun menunjukkan kerja keras meski beberapa kali dihalangi kecepatan bek Fulham, Antonee Robinson.

Amorim yakin lini depan ini hanya butuh waktu agar padu. Ia menepis kekhawatiran bahwa masalah mencetak gol dari musim lalu—hanya 44 gol liga, terburuk sejak 1973-74—masih berlanjut.

Fernandes Gagal Penalti dan Kontroversi Wasit

Hasil imbang 1-1 di Craven Cottage bisa berbeda jika Bruno Fernandes berhasil mengeksekusi penalti pada babak pertama. Namun, bola tendangannya melambung setelah insiden kecil saat wasit Chris Kavanagh tanpa sengaja menabraknya sebelum eksekusi.

Fernandes kecewa karena sang wasit tak meminta maaf, meski ia tetap mengakui kegagalannya murni karena salah mengarahkan bola.

Kontroversi makin panas karena Fulham menilai penalti tidak layak diberikan, serta menuding adanya pelanggaran dalam proses gol United.

Tekanan Jelang Laga Berikutnya

Setelah finis di peringkat 15 musim lalu, United kini berada di posisi 16 setelah dua laga. Laga melawan tim promosi Burnley akhir pekan nanti akan sangat krusial, terutama jika para rekrutan anyar bisa segera memberikan kontribusi nyata dengan torehan gol.

Amorim yakin progres sudah terjadi, namun United perlu segera membuktikan hasil di lapangan.

IKLAN