Site icon Gilabola.com

Manchester United Salah Beli Striker, Harusnya Datangkan Pemain Rp 2,8 Triliun Ini

Aksi Benjamin Sesko di laga Manchester United vs Chelsea

Gilabola.com – Teddy Sheringham memberikan kritik tajam kepada Manchester United terkait kebijakan transfer mereka pada musim panas lalu. Dia menilai klub seharusnya mendatangkan Alexander Isak sebelum sang striker bergabung dengan Liverpool dari Newcastle United di hari terakhir bursa transfer.

Sheringham juga mengomentari kepemimpinan sang kapten Bruno Fernandes, yang menurutnya tidak mampu menjadi figur pemimpin seperti yang dibutuhkan tim asuhan Ruben Amorim.

Sementara itu, Manchester United lebih memilih Benjamin Sesko dari RB Leipzig, namun penyerang asal Slovenia tersebut belum memberikan kontribusi berarti setelah enam pertandingan tanpa gol maupun assist.

Kritik Transfer Pemain

Sheringham menegaskan bahwa keputusan Manchester United untuk memilih Sesko ketimbang Isak merupakan kesalahan besar. Isak resmi pindah ke Liverpool dengan nilai transfer Rp 2,8 Triliun setelah mencatatkan 62 gol dan 11 assist dalam 109 laga bersama Newcastle.

Menurut Sheringham, kualitas Isak jauh lebih teruji di Premier League dan seharusnya bisa menjadi tambahan penting bagi skuad asuhan Amorim di lini depan.

Selain itu, Sheringham menyebut bahwa Manchester United seharusnya mendatangkan Declan Rice dan Harry Kane pada kesempatan sebelumnya. Rice kini bermain untuk Arsenal dengan nilai transfer lebih dari Rp 2,2 Triliun, sementara Kane bersinar di Bayern Munchen.

Dia menilai kedua pemain tersebut bisa memberikan dimensi berbeda yang selama ini hilang di tubuh Manchester United. Mantan striker itu juga menyoroti bahwa Alex Ferguson di masa lalu selalu berani mendatangkan pemain besar untuk mengangkat kualitas tim, sesuatu yang menurutnya tidak dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Sheringham menilai bahwa Manchester United justru sering menginvestasikan uang besar pada pemain yang belum terbiasa dengan kerasnya sepak bola Inggris.

Contoh yang dia sebut adalah Rasmus Hojlund yang dibeli seharga Rp 1,6 Triliun dari Atalanta, sementara pemain dengan kualitas kepemimpinan seperti Kane justru dibiarkan berlabuh ke klub lain.

Sorotan terhadap Bruno Fernandes

Selain menyoroti kebijakan transfer, Sheringham juga mengungkap pandangannya soal kepemimpinan di ruang ganti Manchester United. Dia menyebut bahwa tidak ada lagi sosok pemimpin kuat di tim seperti pada era Peter Schmeichel, Roy Keane, atau Gary Pallister.

Menurutnya, Bruno Fernandes memang menjadi kapten dan nama pertama yang masuk daftar starter, tetapi gaya kepemimpinannya dianggap tidak sebanding dengan figur-figur legendaris di masa lalu.

Sheringham menilai Fernandes lebih cocok disebut sebagai pemain flair yang mengandalkan kreativitas, bukan tipe pemimpin yang bisa menjadi teladan dan mengangkat semangat rekan setimnya.

Dia juga mengingatkan bahwa Manchester United pernah punya pemain seperti Rio Ferdinand dan Wayne Rooney yang bisa menunjukkan jalan kepada pemain lain lewat performa maupun sikap di lapangan. Bagi Sheringham, absennya sosok seperti itu dalam skuad saat ini adalah masalah besar yang menghambat kebangkitan klub.

Exit mobile version