Gilabola.com – Manchester United kembali bersiap melakukan perombakan skuad pada bursa transfer Januari. Sejak 2022, lebih dari £800 juta telah digelontorkan demi membawa klub kembali bersaing di papan atas Premier League. Namun, hasil yang tidak konsisten membuat Ruben Amorim kini memegang tanggung jawab besar untuk memperbaiki fondasi tim.
Sejak datang ke Old Trafford, pelatih berusia 40 tahun itu sudah menghabiskan lebih dari £200 juta untuk rekrutan baru. Fokus berikutnya: memperkuat lini tengah yang dinilai sebagai area paling krusial untuk ditambah kedalaman.
Perburuan Gelandang Baru di Old Trafford
Minimnya opsi gelandang bertahan murni membuat United bergerak cepat mencari sosok nomor enam baru. Nama Joao Gomes dari Wolverhampton Wanderers sempat mencuat sebagai kandidat, terlebih sang pemain dikabarkan tak menutup peluang pindah pada musim dingin.
Wolverhampton disebut mematok harga sekitar £44 juta, namun hingga kini belum ada kontak langsung antara klub atau perwakilan pemain.
Di balik rumour tersebut, target lain justru semakin menguat: gelandang Nottingham Forest, Elliot Anderson.
Laporan dari The Athletic menyebut pemain berusia 23 tahun itu menjadi incaran utama Amorim untuk jendela transfer mendatang. Namun, kubu Forest tidak berniat melepas bintangnya di pertengahan musim. Klub dikabarkan memasang angka £100 juta sebagai mahar yang harus dipenuhi pihak INEOS.
Mengapa Transfer Anderson Disebut yang Terbaik Sejak Bruno Fernandes?
Manchester United pernah membuat keputusan besar di Januari 2020 saat mendatangkan Bruno Fernandes dari Sporting CP dengan biaya sekitar £47 juta. Transfer itu dianggap sebagai salah satu langkah terbaik klub dalam enam tahun terakhir.
Fernandes—yang kini sudah mengoleksi 303 pertandingan, 100 gol, dan 86 assist—menjadi pondasi permainan United, dengan kontribusi rata-rata 0.62 gol atau assist per 90 menit.
United belakangan mencoba mengulang kesuksesan serupa, seperti saat merekrut Patrick Dorgu. Namun proyek tersebut tersendat karena sang pemain kesulitan beradaptasi dan minim kontribusi.
Berbeda dengan itu, Anderson justru menunjukkan grafik menanjak pada musim 2025/26. Penampilannya di Nottingham Forest membuatnya menjadi langganan skuat Inggris di bawah Thomas Tuchel, sebuah pencapaian besar bagi pemain seusianya.
Anderson, Sang “Warrior” Premier League yang Diperebutkan
Secara statistik, performa Anderson musim ini tergolong luar biasa. Meski baru mencatat dua gol dan assist di Premier League, kualitasnya sebagai gelandang modern terlihat dari kemampuan tanpa bola maupun kontribusinya dalam progresi permainan.
Ben Mattinson bahkan menjulukinya sebagai “warrior”, sebuah gambaran tepat mengingat Anderson merupakan pemain dengan jumlah perebutan bola terbanyak di Premier League 25/26.
Statistik Elliot Anderson di Premier League 2025/26
- Pertandingan: 12
- Gol & assist: 2
- Akurasi umpan: 83%
- Umpan Progressive: 8.3
- Umpan ke Spertiga Akhir: 8.2
- Take-ons (mengalahkan lawan sambil menguasai bola): 1.3
- Ball recoveries: 8.5
- Tekel: 2.8
- Duel Dimenangkan: 7.2
Kemampuan progresifnya juga mengesankan. Anderson mencatat 8.3 progressive passes per 90, dengan 8.2 umpan mengarah ke sepertiga akhir, serta 1.5 key passes per 90 menit. Ia bahkan menghasilkan 1.3 umpan yang masuk langsung ke kotak penalti lawan—angka yang jarang dimiliki gelandang muda.
Dengan profil seperti ini, jelas mengapa INEOS dan Amorim menganggap Anderson sebagai solusi ideal untuk masalah struktur permainan United.
Transfer Besar yang Bisa Ubah Masa Depan United
Jika transfer ini terwujud, Anderson berpotensi menjadi proyek jangka panjang paling menjanjikan setelah Bruno Fernandes. Gelandang 23 tahun itu menawarkan sesuatu yang sangat dibutuhkan United: intensitas bertahan, kualitas progresi, dan ketenangan dalam distribusi bola.
Dengan harga £100 juta, kesepakatan ini tentu akan menjadi salah satu transaksi terbesar INEOS. Namun jika Anderson mampu mendekati level kontribusi Bruno di Old Trafford, investasi tersebut bisa menjadi pondasi yang membawa Manchester United kembali bersaing memperebutkan gelar.