Site icon Gilabola.com

Mantan Bek Kritik Keputusan Manchester United Singkirkan David de Gea

Aksi David de Gea di laga Fiorentina vs Napoli

Gilabola.comManchester United kembali menuai sorotan setelah mantan bek mereka, Paul Parker, melontarkan kritik keras terhadap kebijakan klub yang melepas David de Gea dua tahun lalu.

Parker menilai keputusan tersebut sebagai langkah yang merugikan tim, terutama kini ketika Ruben Amorim harus bekerja dengan opsi kiper yang dianggap masih belum terbukti.

Kritik ini datang di tengah tekanan besar yang sedang dialami Amorim, usai rangkaian hasil mengecewakan pada awal musim yang membuat posisinya mulai goyah.

De Gea dilepas saat era kepelatihan Erik ten Hag, yang kemudian membawa masuk Andre Onana dari Inter Milan. Namun, setelah serangkaian kesalahan fatal, Onana akhirnya dipinjamkan ke Trabzonspor untuk sisa musim ini.

Situasi itu membuat Amorim kini hanya memiliki Altay Bayindir dan rekrutan anyar, Senne Lammens, sebagai pilihan di bawah mistar gawang, selain Tom Heaton yang hanya digunakan sebagai pilihan ketiga.

Kritik Tajam Paul Parker

Parker menyebut keputusan melepas De Gea sebagai sesuatu yang sulit dipahami. Dia menilai alasan di balik keluarnya sang kiper lebih berkaitan dengan kehadiran Ten Hag dan kedekatannya dengan Onana.

Menurut Parker, klub terlalu fokus pada apa yang tidak bisa dilakukan De Gea, alih-alih menghargai kehebatannya dalam menjaga gawang yang membawanya menjadi pemain terbaik klub selama beberapa tahun.

Dia menegaskan bahwa De Gea sempat menjadi kiper terbaik di liga selama beberapa musim. Bagi Parker, melepaskan pemain dengan kemampuan penyelamatan luar biasa ketika masih berada di level tertinggi merupakan kesalahan besar.

Dia juga menambahkan bahwa Manchester United gagal menyiapkan tim untuk mendukung gaya bermain yang ingin diterapkan Onana, sehingga hasilnya justru berbalik menjadi bumerang.

Menurut Parker, baik Onana maupun Bayindir tidak mampu menguasai area penalti dengan baik. Dia bahkan menggambarkan keduanya seakan “tak bisa menghadapi umpan silang”, yang menurutnya menjadi masalah serius bagi tim sebesar Manchester United.

Lammens Jadi Harapan Baru

Di tengah kondisi sulit itu, Senne Lammens mulai mendapat perhatian sebagai kandidat untuk tampil sejak awal di laga melawan Chelsea. Rekan setimnya, Harry Maguire, memberikan penilaian positif terhadap performa kiper muda tersebut di sesi latihan.

Maguire menilai Lammens memiliki semua atribut untuk menjadi penjaga gawang kelas atas. Dia menilai sang kiper tangguh dalam menghadapi tembakan, percaya diri dalam menguasai bola dengan kakinya, dan memiliki kehadiran yang kuat di kotak penalti.

Bek senior itu juga menambahkan bahwa meski tekanan di klub sebesar Manchester United sangat besar, dia yakin Lammens bisa menanganinya dan berpotensi memiliki masa depan panjang di tim.

Dengan jadwal berat yang sudah menanti, termasuk pertemuan dengan Chelsea di akhir pekan, Ruben Amorim dituntut segera menemukan formula tepat di posisi kiper.

Krisis penjaga gawang ini menambah daftar persoalan yang harus diselesaikan manajer asal Portugal tersebut dalam upaya mengembalikan kestabilan Manchester United di kompetisi sepak bola Inggris.

Exit mobile version