Mantan Pemain Chelsea Serangan Jantung Menit ke-6, Cetak Gol Menit ke-33, Operasi Kemudian!

Gilabola.com – Mantan pemain Chelsea, Sam Hutchinson, mengungkapkan bahwa dirinya mengalami serangan jantung di tengah pertandingan bersama AFC Wimbledon, namun tetap bermain penuh dan mencetak gol penentu kemenangan yang membawa timnya lolos ke play-off League Two.

Serangan Jantung di Menit ke-6, Gol Penentu di Menit ke-53

Sam Hutchinson, gelandang berusia 35 tahun yang memulai kariernya di Chelsea, mengalami kejadian luar biasa saat membela AFC Wimbledon dalam laga kontra Grimsby pada 2 Mei lalu.

Baru enam menit pertandingan berjalan, Hutchinson mengalami serangan jantung. Meski begitu, ia tetap bertahan di lapangan selama 90 menit penuh dan mencetak satu-satunya gol pada menit ke-53 di Stadion Blundell Park—gol yang memastikan timnya melaju ke babak play-off.

Namun, kondisi fisiknya memburuk dalam perjalanan pulang. Rasa sakit di dada yang semula tertahan oleh adrenalin mulai terasa hebat. Tim akhirnya menghentikan perjalanan dan membawa Hutchinson ke rumah sakit di Nottingham.

“Kami pergi ke rumah sakit dan mereka langsung bilang saya mengalami serangan jantung. Saya dirawat selama lima hari untuk serangkaian tes,” ungkapnya.

Jalani Operasi, Siap Comeback ke Lapangan

Dokter menemukan adanya penyumbatan sebesar 75 persen di salah satu cabang arteri Hutchinson. Ia kemudian menjalani prosedur angiogram dan pemasangan stent oleh seorang spesialis jantung di London. “Spesialisnya luar biasa,” ucapnya. Kini, Hutchinson berada dalam masa pemulihan dan mulai kembali ke aktivitas fisik ringan.

Meski ia harus absen di final play-off melawan Walsall pada Senin, Hutchinson tetap akan hadir mendukung rekan-rekannya. “Saya sangat terpukul saat diberitahu di rumah sakit, karena bermain sepak bola adalah satu-satunya hal yang saya ingin lakukan,” katanya.

Meski demikian, semangatnya untuk kembali ke lapangan tidak pudar. “Saya tidak peduli kalau saya kena serangan jantung, saya bukan tipe orang seperti itu. Itu terjadi di menit keenam dan saya tetap main sampai akhir. Spesialis bilang saya masih bisa main bola, jadi saya senang.”

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa dirinya sudah mulai berlari dan merasa sangat baik. “Banyak orang bilang semuanya akan melambat, tapi saya merasa benar-benar fit. Saya akan lanjutkan dan kembali lebih kuat.”

Meski kecewa tak bisa bermain di partai final, tekad Hutchinson tetap bulat. “Saya benar-benar hancur karena tidak bisa main hari Senin. Saya yakin saya bisa main, meski berisiko. Tapi saya tidak akan lakukan itu. Saya memang ingin sekali, tapi tidak akan saya lakukan.”