Gilabola.com – Manajer Manchester United, Erik ten Hag, tengah menghadapi tekanan besar setelah awal musim yang mengecewakan. Hanya dua kemenangan yang diraih hingga saat ini, membuat United terpuruk di peringkat ke-14 Premier League dan tanpa kemenangan dalam lima pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Meski demikian, Ten Hag mengungkapkan bahwa dia tetap mendapat dukungan penuh dari manajemen klub. Menurutnya, komunikasi dengan pemilik klub, Jim Ratcliffe dan Joel Glazer, berlangsung terbuka dan transparan, seperti yang disampaikan setelah pertandingan imbang melawan Aston Villa akhir pekan lalu.
Sementara itu, Manuel Ugarte, rekrutan anyar United, turut menjadi sorotan kritik. Gelandang asal Uruguay tersebut, yang didatangkan dari Paris Saint-Germain dengan biaya transfer sebesar Rp 1 Trilyun, masih kesulitan menampilkan performa yang diharapkan.
Kritikan Marco van Basten
Mantan penyerang AC Milan, Marco van Basten, menyatakan bahwa Ugarte belum menunjukkan kualitas yang cukup untuk menjadi bagian dari Manchester United.
Van Basten menilai bahwa Ugarte bahkan tidak bernilai seperempat dari biaya transfernya dan merasa bahwa pemain tersebut belum berada di level yang diperlukan untuk bersaing di klub sebesar United.
Van Basten juga menyampaikan pandangannya tentang kebijakan rekrutmen United secara keseluruhan. Menurutnya, klub-klub besar seperti Real Madrid, Barcelona, dan Manchester City selalu mendatangkan pemain-pemain kelas atas, sementara Manchester United sering kali hanya membeli pemain kelas dua.
Dia juga menyebutkan bahwa kurangnya bintang yang mampu memimpin tim di lapangan menjadi salah satu faktor di balik performa buruk United dalam beberapa musim terakhir.
Namun, pihak media, termasuk MEN Sport, menyarankan agar para penggemar memberikan Ugarte lebih banyak waktu untuk beradaptasi. Setelah mengikuti karier Ugarte di Portugal bersama Sporting Clube de Portugal, media tersebut menilai bahwa Ugarte masih jauh dari performa terbaiknya.
Penting bagi para pendukung untuk tetap bersabar, meskipun hal ini tentu sulit dilakukan mengingat situasi krisis yang sedang dialami tim. Ugarte masih harus menyesuaikan diri dengan tuntutan Premier League yang jauh lebih kompetitif dibandingkan dengan liga-liga sebelumnya, dan jika berhasil, dia diyakini akan menjadi aset besar bagi Manchester United.
Tekad Ten Hag
Di tengah segala kritikan, Ten Hag tetap mempersiapkan timnya seperti biasa untuk pertandingan Premier League berikutnya melawan Brentford. Meskipun menghadapi tekanan yang semakin meningkat, dia tampaknya masih yakin dengan kemampuannya membawa perubahan bagi tim.
ESPN melaporkan bahwa manajer asal Belanda tersebut terus menjalankan tugasnya, meskipun banyak spekulasi terkait masa depannya di klub. Ten Hag bahkan dilaporkan telah menghubungi anggota stafnya yang masih berada di Manchester untuk memastikan persiapan tim berjalan lancar selama jeda internasional.
Keputusan untuk mempertahankan Ten Hag tentunya menimbulkan perdebatan di kalangan penggemar. Sebagian merasa bahwa jika tidak ada peningkatan performa dalam waktu dekat, keputusan ini justru bisa lebih merugikan daripada menguntungkan.
Suasana dalam pertandingan-pertandingan United bisa berubah negatif jika hasil yang diharapkan tidak segera tercapai. Situasi ini tentu tidak menguntungkan bagi para pemain, yang bisa kehilangan kepercayaan diri di bawah tekanan dari para pendukung.