Gilabola.com – Musim Premier League 2024/25 menjadi mimpi buruk bagi Manchester United. Meski masih berpeluang lolos ke Liga Champions melalui final Liga Europa, Setan Merah mencatat sejumlah rekor terburuk sepanjang sejarah mereka di era Premier League.
Terpuruk di Papan Bawah, Hujan Rekor Buruk!
Manchester United musim ini berada di posisi ke-16 menjelang laga terakhir, dan hanya bisa finis maksimal di posisi ke-14 jika menang melawan Aston Villa, dengan catatan Wolves dan West Ham gagal menang.
Ini jauh lebih buruk dibanding musim lalu ketika mereka finis di peringkat kedelapan, saat itu pun sudah dianggap musim terburuk United di era Premier League.
Musim ini juga akan ditutup dengan pencapaian kemenangan dan poin terendah. Jika pun menang di laga terakhir, total kemenangan hanya akan mencapai 11, dengan poin maksimal 42. Sebelumnya, catatan terburuk mereka adalah 16 kemenangan dan 58 poin di musim 2021-22.
Jumlah kekalahan pun mencetak rekor baru. Total 18 kali kalah menjadi yang tertinggi dalam sejarah Premier League mereka, melampaui catatan musim lalu yang “hanya” 14 kali. United juga mengalami delapan laga tanpa kemenangan secara beruntun di liga—rekor negatif baru sejak Premier League pertama kali digelar pada 1992.
Produktivitas gol pun menurun drastis. Sejauh ini mereka belum mencapai 49 gol—jumlah terendah sebelumnya yang dicetak pada musim 2015-16.
Sementara di sisi pertahanan, 54 gol kebobolan menjadi yang terbanyak ketiga sepanjang sejarah Premier League mereka, hanya lebih baik dari musim lalu (58) dan 2021-22 (57).
Lebih buruk lagi, kemungkinan besar tidak ada satu pun pemain United yang mencetak dua digit gol di liga musim ini, kecuali Bruno Fernandes mencetak dua gol atau Amad Diallo mencetak hattrick saat melawan Villa.
Kegagalan Manajerial dan Krisis Kepemimpinan
Erik ten Hag dipecat pada Oktober, hanya empat bulan setelah perpanjangan kontraknya. Pengganti sementara, Ruben Amorim, gagal membawa perubahan signifikan.
Dari semua kompetisi, Amorim mencatat 15 kemenangan dan 15 kekalahan, dengan rasio kemenangan hanya 37,5 persen—terburuk sejak era Sir Alex Ferguson berakhir.
Meski hasil Liga Europa bisa menyelamatkan mereka ke Liga Champions, musim ini tetap menjadi catatan kelam bagi Manchester United yang dulu dikenal sebagai salah satu klub tersukses di dunia.