Gila Bola – Martin Odegaard mengatakan bahwa kekalahan 0-2 Arsenal dari West Ham United karena kurangnya efisiensi di kedua kotak dalam laga lanjutan Premier League mereka pada Jumat (29/12) dini hari WIB.
Kekalahan kandang pertama musim ini diakui kapten tersebut, meskipun tim melakukan 30 percobaan ke gawang, delapan di antaranya tepat sasaran, dan memiliki penguasaan bola sebanyak 74 persen.
Di sisi lain, West Ham United hanya memiliki tiga tembakan tepat sasaran dari hanya enam percobaan, tapi berjalan secara efektif dengan menghasilkan dua gol dari penyelesaian Tomas Soucek dan Konstantinos Mavropanos.
Kekalahan ini membuat Arsenal gagal merebut kembali puncak klasemen Premier League mereka dari tangan Liverpool, masih berada di posisi kedua dengan dua poin dari posisi teratas.
Dalam refleksi setelah pertandingan, yang kami beritakan dari situs klub, Martin Odegaard menyatakan bahwa tim tidak cukup tajam di depan gawang untuk mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang diciptakan.
Menurutnya, meskipun mereka menciptakan peluang yang cukup banyak untuk mencetak gol, kesalahan detail dalam umpan terakhir atau penyelesaian akhir menjadi kendala utama.
Martin Odegaard menyatakan kekecewaannya dari kekalahan ini, mengakui bahwa mereka harus belajar dari pertandingan tersebut dan meningkatkan ketajaman mereka di depan gawang.
Gelandang internasional Norwegia menekankan bahwa kebobolan gol yang terjadi terlalu mudah, dan menggarisbawahi pentingnya penampilan di depan gawang, terutama dalam kotak penalti.
Pertandingan melawan West Ham United di Premier League ini merupakan pertandingan kandang ke-26 untuk tim pada tahun 2023 di semua kompetisi, dan menjadi kekalahan ketiga mereka.
Kapten berusia 25 tahun tersebut menambahkan bahwa tim merasa kecewa karena tidak dapat menutup tahun ini dengan baik di hadapan pendukung mereka dengan kekalahan dari rival London mereka.
Martin Odegaard menyatakan bahwa pertandingan tersebut adalah momen sulit, mengakui tekad tim untuk memberikan penampilan bagus kepada para fans dan selalu berusaha untuk meraih kemenangan.
Namun, gelandang No.8 itu mengakui bahwa hari itu bukanlah hari yang tepat untuk timnya, dan menilai bahwa mereka harus mengintrospeksi diri dan belajar dari pengalaman tersebut.
Odegaard menegaskan bahwa tim tidak boleh merasa kasihan pada diri sendiri dalam waktu yang singkat ini, melainkan harus terus maju dan mengambil pelajaran dari setiap pertandingan.