
Gilabola.com – Pemain Liverpool, Stefan Bajcetic, kini berada dalam situasi genting, dengan masa depannya di Anfield semakin tidak pasti seiring minimnya kesempatan bermain dan rentetan cedera yang tak kunjung usai.
Liverpool dikenal sebagai klub yang memberi ruang bagi pemain muda untuk berkembang. Tapi ketika masa pembuktian dianggap berakhir, manajemen The Reds juga tak ragu mengambil keputusan tegas. Pemain yang dianggap gagal menembus tim utama, entah itu karena performa maupun masalah kebugaran, biasanya akan dilepas demi efisiensi skuad.
Ingin tahu rivalitas Premier League? Dapatkan update berita Liga Inggris terbaru.
Liverpool Tak Ragu Lepas Pemain yang Gagal Menembus Tim Utama
Musim panas lalu, kebijakan tersebut terlihat jelas. Tyler Morton jadi korbannya, ia dilepas untuk mencari menit bermain, Jarell Quansah mendapat perlakuan serupa, dan Harvey Elliott nyaris menyusul andai masa peminjamannya berjalan sesuai rencana. Kini, satu nama lain berpotensi mengikuti jejak tersebut.
Stefan Bajcetic, gelandang muda asal Spanyol, termasuk pemain yang jarang terlihat dalam beberapa musim terakhir. Meski usianya baru 21 tahun, perjalanan kariernya di Liverpool sejauh ini jauh dari kata mulus.
Stefan Bajcetic dan Rentetan Cedera Panjang
Sejak bergabung dari Celta Vigo pada Desember 2020, Stefan Bajcetic baru mencatatkan 986 menit bermain di level senior bersama Liverpool. Padahal, ia dikenal sebagai pemain yang sangat dihargai oleh klub.
Namun, masalah cedera terus menghambat lajunya. Pada musim 2021/22, Bajcetic absen dalam 18 pertandingan akibat cedera punggung. Musim berikutnya, ia kembali menepi selama 15 laga karena cedera adduktor. Setelah itu, cedera betis membuatnya harus melewatkan 47 pertandingan. Dua masa peminjaman ke RB Leipzig dan Las Palmas musim lalu belum cukup membantu, dan kini ia kembali harus menepi akibat cedera hamstring serius.
Harapan Arne Slot yang Belum Terwujud
Secara peran, Bajcetic sebenarnya diproyeksikan sebagai pelapis ideal Ryan Gravenberch, sekaligus opsi jangka panjang untuk menggantikan Wataru Endo. Nama terakhir bukan hanya mulai tersisih dari rencana Arne Slot, tetapi juga telah berusia 32 tahun dan mendekati akhir kariernya.
Bajcetic pernah disebut sebagai “reinkarnasi Thiago” karena gaya bermainnya yang ringan, kemampuan membawa bola dengan tenang, serta ketenangan saat menerima tekanan lawan. Kualitas inilah yang diyakini membuat Arne Slot tetap melihat potensi spesial dalam dirinya.
Harapan sempat muncul usai tur pramusim yang menjanjikan, dengan peluang Bajcetic menembus tim utama musim ini. Sayangnya, cedera kembali menggagalkan rencana tersebut. Meski masih berusia 21 tahun dan peluang belum sepenuhnya tertutup, waktu jelas tidak berpihak padanya.
Kontrak Bajcetic masih berlaku hingga 2027. Artinya, Liverpool harus segera melihat perubahan signifikan jika ingin mempertahankannya dalam jangka panjang. Melepas pemain muda bertalenta secara gratis jelas bukan skenario ideal, sehingga musim panas mendatang bisa menjadi momen penentuan—atau bahkan lebih cepat, pada bursa transfer Januari.
Dengan kondisi saat ini, Stefan Bajcetic Liverpool benar-benar berada di bawah tekanan. Risiko dijual semakin nyata, meski situasi ini terjadi bukan sepenuhnya karena kesalahannya sendiri.
