Mateta Seorang Diri Selamatkan Crystal Palace dari Kekalahan Dramatis!

Gilabola.com – Jean-Philippe Mateta menjadi pahlawan dalam laga menegangkan, setelah hattrick-nya — termasuk penalti di masa tambahan waktu — menyelamatkan Crystal Palace dari kekalahan saat bermain imbang 3-3 melawan AFC Bournemouth.

Awal Menegangkan: Bournemouth Langsung Tancap Gas

Pertandingan baru berjalan tujuh menit ketika keheningan stadion pecah. Junior Kroupi, wonderkid berusia 19 tahun yang musim lalu mencetak 22 gol dalam 30 laga untuk Lorient di kasta kedua Prancis, langsung menunjukkan kelasnya. Ia dengan mudah menyundul bola dari jarak sekitar 15 cm setelah tendangan sudut Justin Kluivert memantul ke tiang jauh.

Tekanan Bournemouth tak berhenti di situ. Tak lama kemudian, aksi solo Antoine Semenyo dari sisi kanan menghasilkan umpan datar tajam yang gagal diantisipasi Marc Guehi. Kroupi dengan sigap menyambar bola dan mencetak gol keduanya. Skor 0-2 membuat Palace harus bekerja keras membalikkan keadaan.

VAR Ikut Bermain: Gol Mateta Sah, Ketegangan Memuncak

Di awal babak kedua, terjadi insiden krusial. Marcos Senesi menjatuhkan Ismaila Sarr sekitar 27 meter dari gawang. VAR sempat merekomendasikan tinjauan ulang untuk kartu merah, tapi wasit Jarrod Gillett tetap pada keputusan awal: kartu kuning.

Beberapa saat kemudian, VAR kembali berperan penting. Gol pertama Mateta, yang sebelumnya sempat dianulir offside, akhirnya disahkan setelah ia menyambar umpan Daniel Muñoz dan memperkecil ketertinggalan. Lima menit kemudian, Muñoz kembali menjadi kreator saat umpan silang tajamnya disambut Mateta di tiang jauh. Skor pun imbang 2-2.

Drama Akhir: Gol Terlambat, Penalti, dan Kesempatan Terbuang

Ketegangan mencapai puncaknya pada menit ke-89. Marcus Tavernier mengirim umpan rendah ke kotak penalti Palace, dan Ryan Christie menyambarnya dengan akurat untuk membawa Bournemouth kembali unggul 2-3.

Namun Palace menolak menyerah. Saat laga memasuki masa tambahan, Marc Guehi dilanggar Bafode Diakite di dalam kotak penalti. Mateta, dengan tenang, mengeksekusi bola dan menyamakan kedudukan 3-3.

Momen terbesar justru datang di detik terakhir: Eddie Nketiah memberikan umpan matang ke Mateta, tapi dari jarak sekitar 7 meter, sang striker justru menembak bola terlalu tinggi. Ia langsung memegangi kepala, sadar telah membuang kesempatan emas untuk meraih kemenangan.

Pertarungan Seimbang di Tengah Tren Positif

Hasil imbang ini terasa adil bagi kedua tim. Palace memperpanjang rekor tak terkalahkan di kandang menjadi 10 pertandingan, sementara Bournemouth menunjukkan mengapa mereka menjadi salah satu tim paling konsisten musim ini.

Bagi Mateta, malam ini akan selalu diingat — sebagai malam di mana ia menjadi pahlawan dan nyaris jadi penentu kemenangan.

IKLAN