Mbeumo ke Manchester United Hampir Pasti, Nasib Mainoo dan Amad Jadi Tanda Tanya

Gilabola.comManchester United tampaknya semakin dekat untuk mengamankan tanda tangan pemain sepak bola asal Kamerun, Bryan Mbeumo.

Klub asal Premier League itu diyakini telah mengajukan tawaran ketiga senilai Rp 1,5 Triliun kepada Brentford, dan laporan dari MEN Sport menyebutkan bahwa kubu United cukup percaya diri bahwa proposal tersebut akan diterima.

Jika semua berjalan sesuai harapan, maka Mbeumo akan segera berseragam Setan Merah musim panas ini. Kabar ini tentu disambut positif oleh banyak pihak di internal klub.

Namun, ketika euforia mereda, muncul pertanyaan besar terkait masa depan dua pemain muda potensial: Kobbie Mainoo dan Amad Diallo.

Dua Bintang Muda Terjepit oleh Rekrutan Baru

Dengan kehadiran dua pemain bernomor punggung 10—Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo—yang diproyeksikan langsung menjadi starter di laga pembuka melawan Arsenal, slot di lini kedua Manchester United mulai terlihat sesak.

Posisi ketiga kemungkinan besar akan diisi oleh Bruno Fernandes, yang sangat disukai oleh pelatih Ruben Amorim. Namun, untuk mengakomodasi Fernandes di tengah dua rekrutan anyar, peran kapten tersebut perlu ditarik lebih dalam.

Hal ini menyisakan satu tempat lagi di lini tengah, yang tampaknya akan diberikan kepada gelandang bertahan seperti Casemiro atau Manuel Ugarte.

Situasi ini membuat ruang bagi Mainoo menjadi sangat terbatas. Pemain jebolan akademi yang berasal dari Stockport itu memang sempat dicoba bermain sebagai false nine, namun eksperimen tersebut tidak banyak diulang.

Performa terbaik Mainoo justru terlihat saat dia dimainkan di posisi yang kini bakal diisi oleh Fernandes. Namun sejak kedatangan Amorim, menit bermainnya mulai berkurang dan situasi ini bisa memburuk seiring makin padatnya stok pemain tengah.

Jika Mainoo hanya dijadikan pelapis, ada kemungkinan dia akan mulai melirik klub lain demi mendapatkan kesempatan bermain lebih reguler di level sepak bola tertinggi.

Sementara itu, nasib Amad Diallo juga patut dicermati. Posisi favorit pemain asal Pantai Gading tersebut adalah di belakang striker—yang kini telah diisi oleh Cunha dan Mbeumo.

Tidak seperti Mainoo, Amad tidak punya fleksibilitas untuk bermain lebih ke dalam. Salah satu opsi untuk menyiasati hal ini adalah mengembalikannya sebagai wing-back. Namun, di sisi kanan, kompetisi sangat ketat dengan keberadaan Diogo Dalot dan Noussair Mazraoui.

Meski demikian, Amad masih punya potensi besar sebagai opsi menyerang dari sisi lapangan. Jika dia mampu meningkatkan kontribusi defensifnya, bisa jadi pelatih akan mencoba opsi tersebut.

Amorim memang dihadapkan pada “masalah bagus”: terlalu banyak pemain menyerang dengan kualitas tinggi. Tapi di sisi lain, dia harus menghadapi dilema ketika semua pemain ingin menjadi starter.

Dengan suasana ruang ganti yang penuh ego dan ambisi, beberapa pembicaraan sulit tampaknya tak terhindarkan. Manchester United mungkin makin kuat di atas kertas, tetapi keseimbangan dalam skuad tetap menjadi tantangan besar musim depan.