
Gilabola.com – Komentar Mohamed Salah usai laga di Elland Road tidak hanya menyisakan tanda tanya, tetapi juga mempertebal ketegangan di musim Liverpool yang berjalan jauh dari kata mulus. Masa depan bintang asal Mesir itu kembali menjadi topik besar, dengan kemungkinan hengkang pada Januari kini benar-benar terbuka.
Bagi manajemen Liverpool, persoalannya bukan sekadar kehilangan ikon klub, melainkan bagaimana mencari pengganti yang mendekati dampaknya di atas lapangan. Menggantikan kontribusi Salah di tengah musim nyaris seperti misi mustahil.
Salah, Wariskan Rekor yang Sulit Disentuh
Dalam delapan tahun berseragam Liverpool, Mohamed Salah telah mencatatkan 250 gol dan 116 assist dari 420 pertandingan. Produksi seperti ini tidak bisa ditutup oleh rekrutan biasa di bursa transfer.
Nama-nama seperti Antoine Semenyo dari AFC Bournemouth atau Anthony Gordon milik Newcastle United mungkin masuk rencana pembangunan skuad jangka panjang, tetapi angka dan pengaruh mereka jelas belum sebanding dengan apa yang akan ditinggalkan Salah jika benar pergi.
Liverpool memang terbukti berani belanja besar. Musim panas lalu, klub mengucurkan lebih dari Rp7 triliun untuk tujuh pemain, termasuk pembelian Alexander Isak, Florian Wirtz, dan Hugo Ekitike. Namun, tidak satu pun dari mereka adalah replika peran Salah di sisi kanan serangan.
Mencari yang “Mendekati”, Bukan Mengganti Sepenuhnya
Satu hal perlu ditegaskan: tidak ada pengganti yang benar-benar sepadan dengan Salah. Target idealnya adalah penyerang sayap dengan dampak tinggi, mampu mencetak gol, menciptakan peluang, dan menentukan hasil sejak menit pertama. Berikut beberapa nama yang secara profil dianggap pantas masuk daftar internal Liverpool, dari yang realistis hingga spekulatif.
Pilihan Pengganti Mohamed Salah
Vinícius Júnior (25) – Real Madrid
Vinícius Júnior adalah opsi paling ambisius. Harga transfernya diperkirakan melampaui Rp2,5 triliun, namun situasinya di Real Madrid sedang tidak sepenuhnya tenang di tengah negosiasi kontrak baru yang berakhir pada 2027.
Musim ini, Vinícius mencatatkan lima gol dan lima assist di LaLiga. Angkanya masih solid, meski puasa gol sepanjang 11 laga menjadi sorotan. Volume tembakannya relatif stabil, tetapi jumlah aksi individu menurun, indikasi bahwa struktur permainan Xabi Alonso sedikit membatasi kebebasannya.
Secara gaya, Vinícius memiliki kemiripan dalam kecepatan eksekusi, kontrol bola saat berlari, dan kemampuan duel satu lawan satu. Penyesuaian taktik mungkin dibutuhkan, tetapi hanya sedikit pemain di dunia yang layak membuat Liverpool berpikir ulang soal struktur serangannya.
Peluang transfer: Januari hampir mustahil, namun musim panas mendatang pintu belum sepenuhnya tertutup. Liverpool termasuk sedikit klub yang sanggup masuk persaingan jika Real Madrid membuka opsi penjualan.
Michael Olise (23) – Bayern Munchen
Olise adalah tipe pemain yang sangat diminati Liverpool bila kesempatan muncul. Winger kanan berkaki kiri ini bermain di area yang sama dengan Salah dan nyaman menguasai ruang antar lini.
Sejak pindah dari Crystal Palace pada 2024, Olise tampil luar biasa bersama Bayern dengan 29 gol dan 39 assist dari 77 laga. Kontraknya masih panjang hingga 2029, membuat nilainya melonjak tajam.
Berbeda dari Salah yang mengandalkan ledakan singkat di kotak penalti, Olise lebih berorientasi playmaking. Namun, kesamaan terlihat pada kecepatan kontrol, pemilihan zona tembak, dan volume kontribusi ofensif.
Peluang transfer: Bayern hampir pasti menuntut minimal Rp2,5 triliun. Meski begitu, faktor keinginan kembali ke Premier League bisa menjadi celah di masa depan.
Raphinha (28) – Barcelona
Raphinha termasuk opsi paling realistis secara teknis. Ia mampu bermain di kanan, piawai masuk ke area tengah, dan sudah terbukti di level tertinggi bersama Barcelona sejak 2022.
Musim lalu, Raphinha mencatatkan 34 gol dan 25 assist dari 57 laga serta menyabet penghargaan Pemain Terbaik LaLiga. Volume tembakannya hampir identik dengan Salah, begitu pula kontribusinya dalam menciptakan peluang.
Di luar penguasaan bola, Raphinha juga terbukti efektif dalam tim dengan pressing intens. Aspek ini menjadi catatan penting, mengingat Liverpool musim ini kehilangan kontribusi defensif dari sisi sayap.
Peluang transfer: Masalah finansial Barcelona membuat tawaran sekitar Rp1,7 triliun sulit diabaikan, meski usia mendekati akhir 20-an bisa jadi pertimbangan Liverpool.
Rafael Leão (26) – AC Milan
Leão menawarkan pendekatan berbeda. Bertubuh tinggi dengan kecepatan luar biasa, ia lebih efektif di sisi kiri dan mengandalkan transisi cepat.
Musim ini ia mencetak 0,65 gol per 90 menit dengan 52% tembakan tepat sasaran. Meski aksinya dalam duel satu lawan satu menurun, kemampuannya membawa bola masuk kotak penalti tetap menjadi kekuatan utama.
Peluang transfer: Kontrateknya berlaku hingga 2028 dengan klausul rilis sekitar Rp3 triliun. Potensinya bisa mengubah keseimbangan serangan dan membuka ruang bagi penyerang tengah Liverpool.
Mason Greenwood (24) – Marseille
Secara murni sepak bola, Greenwood memiliki kemiripan paling jelas dengan Salah. Finishing, kemampuan membuka tubuh untuk tembakan melengkung, dan efektivitas dari posisi statis adalah kekuatan utamanya.
Sejak bergabung dengan Marseille, Greenwood menunjukkan perkembangan signifikan dalam kreasi peluang dan efisiensi tembakan. Hampir 70% percobaannya kini berasal dari area bernilai tinggi.
Peluang transfer: Masa lalu kontroversial serta klausul yang menguntungkan Manchester United membuat opsi ini hampir pasti tertutup bagi Liverpool.
Bradley Barcola (23) – Paris Saint-Germain
Barcola adalah opsi liar dengan potensi besar. Meski belum menjadi starter mutlak, produktivitasnya impresif dengan kombinasi gol dan assist yang konsisten.
Ia nyaman bermain di kedua sisi, tajam dalam membawa bola, serta efektif tanpa bola lewat pressing dan reaksi transisi cepat. Akurasi tembakannya bahkan lebih tinggi dibanding Salah dalam periode yang sama.
Peluang transfer: PSG kemungkinan meminta setidaknya Rp1,5 triliun. Rotasi menit bermain bisa membuka peluang, mengingat kontraknya berakhir pada 2028.
Pandangan Kami
Jika Mohamed Salah benar-benar pergi, Liverpool tidak hanya kehilangan pencetak gol, tetapi fondasi permainan. Tidak ada solusi instan yang sepenuhnya menggantikan perannya.
Opsi seperti Raphinha atau Olise tampak paling mendekati dari sisi taktik dan konsistensi, sementara nama seperti Vinícius atau Leão menuntut perombakan struktur.
Keputusan Liverpool nantinya akan mencerminkan apakah klub memilih kesinambungan atau berani memasuki fase transisi besar.
