Gilabola.com – Manchester United menyambut musim Premier League 2025/2026 dengan membawa wajah baru yang menyedot banyak perhatian: Benjamin Sesko.
Striker muda asal Slovenia itu diboyong dari RB Leipzig dengan biaya Rp 1,6 Triliun. Sesko diproyeksikan menjadi ujung tombak Ruben Amorim, sekaligus jawaban atas kebutuhan tim yang musim lalu sering kesulitan menembus pertahanan lawan.
Arsenal sebenarnya sudah lama mengincarnya, dan Newcastle United juga sudah menawarkan kontrak padanya, namun pada akhirnya Manchester United yang berhasil memenangkan perlombaan.
Laga perdana di Old Trafford kontra The Gunners pun akan menjadi panggung debut yang penuh tekanan. Bagi pendukung sepak bola, momen ini tak hanya soal performa, tetapi juga ujian karakter.
Karakter dan Etos Kerja yang Dipuji
Sesko digambarkan mantan rekan-rekannya sebagai pemain dengan pribadi menyenangkan. Bryan Mbeumo, yang juga baru datang musim panas ini, mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa dirinya menilai Sesko sebagai sosok santai.
Striker Slovenia itu juga dipuji sebagai sosok yang mudah beradaptasi dan cepat akrab dengan pemain lain. Dia menilai proses penyesuaian di lingkungan baru terasa lebih ringan karena sikap alami Sesko yang hangat.
Bukan hanya itu, Ridle Baku yang pernah satu tim dengannya di RB Leipzig menambahkan bahwa impresinya pada latihan pertama sudah sangat positif.
Menurut Baku, meski potensi penuh Sesko belum tergali, dia melihat kualitas yang menjanjikan untuk menjadi penyerang kelas dunia. Etos kerja dan semangatnya di sesi latihan juga kerap dipuji, sesuatu yang tidak selalu dimiliki semua bintang sepak bola.
Yussuf Poulsen, penyerang kawakan Leipzig, bahkan menyebut Sesko sebagai striker terbaik yang pernah bermain bersamanya. Poulsen menilai rekan mudanya itu punya semua kualitas penting sebagai nomor 9 modern: kekuatan, teknik, penyelesaian akhir, dan keinginan untuk terus belajar. Dia juga menekankan bahwa Sesko bukan tipe egois yang mementingkan diri sendiri di lapangan.
Bayangan Haaland dan Sikap Rendah Hati
Sesko sering dibandingkan dengan Erling Haaland karena keduanya sama-sama berkembang di RB Salzburg. Beberapa tahun lalu, dia bahkan pernah mengatakan bahwa sejumlah rekan setimnya menilai dirinya lebih baik dari striker Manchester City itu, terutama dalam hal kecepatan.
Namun ketika kembali ditanya oleh media Inggris, Sesko justru merendah. Dia menegaskan tidak ingin membandingkan dirinya dengan siapa pun, dan hanya ingin menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.
Pernyataan ini membuat banyak pendukung Manchester United merasa lega. Mereka melihatnya sebagai indikasi bahwa sang pemain tidak terbebani ego, meski dibawa dengan nilai transfer besar. Sesko lebih memilih fokus pada perjalanan kariernya ketimbang terjebak dalam perbandingan yang bisa merusak fokusnya di lapangan.
Alasan Amorim Menyetujui Transfer
Proses kepindahan Sesko tidak berlangsung dramatis. Berbeda dengan Viktor Gyokeres yang melakukan mogok demi pindah ke Arsenal atau Alexander Isak yang menolak tampil untuk Newcastle demi Liverpool, Sesko tetap menjalankan tugas profesionalnya di Leipzig hingga kesepakatan tuntas. Sikap tenang inilah yang membuat Ruben Amorim menyetujui perekrutannya.
Amorim menegaskan bahwa Manchester United kini tidak hanya melihat kemampuan di lapangan, tetapi juga kepribadian pemain. Dia menilai karakter Sesko sebagai faktor besar dalam keputusannya memberi lampu hijau pada transfer. Baginya, keandalan dalam mengolah bola harus sejalan dengan sikap profesional dan kedewasaan mental.
Kini, semua pihak menantikan apakah Benjamin Sesko bisa membayar kepercayaan tersebut. Dengan modal teknik, fisik, dan mentalitas, dia berpeluang besar menjadi mesin gol baru Manchester United dan menjadikan Old Trafford rumah baru bagi ambisinya di dunia sepak bola.