
Gilabola.com – Tottenham dan Micky van de Ven kembali mencuri perhatian di Liga Champions, namun sebelum pesta gol 4-0 atas Copenhagen, bek Belanda itu sempat menjadi sorotan akibat insiden usai kekalahan dari Chelsea.
Klarifikasi Insiden Usai Laga vs Chelsea
Van de Ven menegaskan bahwa keputusannya meninggalkan lapangan tanpa memberi tepuk tangan kepada suporter setelah Tottenham kalah 0-1 dari Chelsea telah dibesar-besarkan. Ia dan Djed Spence kemudian secara langsung meminta maaf kepada pelatih Thomas Frank pada Minggu lalu, suatu langkah yang muncul tanpa disuruh pihak klub.
“To be honest itu sudah jadi masa lalu. Djed dan saya hanya merasa frustrasi setelah pertandingan, dan media membesar-besarkan itu,” ujar bek 24 tahun tersebut.
“Semua mengira itu ada hubungannya dengan pelatih, padahal sama sekali tidak. Saya tidak tampil baik, saya frustrasi, dan hanya ingin segera masuk ke ruang ganti.”
Kekecewaan suporter Tottenham setelah derby London kontra Chelsea dinilai wajar oleh Van de Ven, namun ia menegaskan rasa penyesalannya atas momen tersebut.
“Kami bermain derby besar di kandang sendiri, performa kami tidak bagus. Saya paham frustrasi fans, dan kami harus menjawab itu.”
Respons Sempurna: Hajar Copenhagen 4-0
Jawaban Tottenham datang cepat. Bertanding pada Selasa malam, The Lilywhites tampil buas dengan kemenangan 4-0 atas Copenhagen untuk memperpanjang catatan tak terkalahkan di Eropa musim ini.
Gol Van de Ven, ditambah kontribusi Brennan Johnson, Wilson Odobert, dan Joao Palhinha, menjadikan malam itu sebagai obat manis setelah kekalahan derby.
Van de Ven bukan hanya meredam isu, tetapi juga memikat dunia dengan gol sensasional. Berlari dari tepi kotak penalti sendiri dan menuntaskannya di gawang lawan, aksinya langsung dibandingkan dengan gol Puskas milik Son Heung-min saat melawan Burnley pada Desember 2019.
Gol Solo Mirip Gol Son Heung-min
“Saya tahu gol itu,” kata Van de Ven sambil tersenyum. “Tadi saya dapat bola di kotak sendiri, melihat ruang di depan terbuka terus. Beberapa pemain coba menghentikan saya, tapi jalurnya tetap terbuka sampai gawang. Dalam hati saya bilang ‘saya harus selesaikan ini’—dan beruntung berhasil.”
Dengan penyelesaiannya yang tenang, Van de Ven tak hanya menebus kesalahan pekan lalu, tetapi juga mengembalikan kepercayaan publik Tottenham bahwa tim ini siap bangkit.
