Mikel Arteta Diminta Singkirkan Pemain 1,3 Triliun Usai Kekalahan Buruk dari Newcastle

Gilabola.com Mikel Arteta mendapat desakan untuk segera mengambil tindakan terhadap Kai Havertz setelah Arsenal mengalami kekalahan dari Newcastle United di Piala Liga Inggris.

Mantan pemain Chelsea, Jason Cundy, menilai bahwa performa Havertz tidak menunjukkan kontribusi yang jelas dalam pertandingan tersebut di mana Arsenal harus menerima kekalahan 2-0 di St James’ Park dalam leg kedua semifinal Piala Liga, yang membuat mereka tersingkir dengan agregat 4-0.

Hasil tersebut semakin menambah catatan negatif bagi tim asuhan Arteta, yang berisiko kembali mengakhiri musim tanpa trofi. Gelar terakhir mereka diraih pada Piala FA 2020, meskipun saat ini mereka masih memiliki peluang di Premier League dan Liga Champions.

Dalam pertandingan melawan Newcastle, perbedaan performa antara Havertz dan penyerang lawan, Alexander Isak, tampak begitu mencolok. Isak mampu memberikan ancaman nyata kepada lini belakang Arsenal, sementara Havertz kesulitan untuk menunjukkan pengaruhnya di lapangan.

Cundy menyampaikan pendapatnya bahwa pertandingan ini seharusnya menjadi bukti bagi para penggemar Arsenal untuk menunjukkan kepada manajemen klub bahwa mereka membutuhkan seorang penyerang yang lebih tajam.

Dia menilai Havertz kerap tampil tanpa arah di lapangan dan tidak memberikan dampak yang signifikan dalam permainan tim. Mantan pemain Chelsea itu juga menyatakan bahwa Arsenal perlu mengatasi masalah ini jika ingin bersaing di level tertinggi.

Berdasarkan statistik pertandingan, performa Havertz memang tidak cukup meyakinkan. Sepanjang laga, dia hanya mampu melepaskan satu tembakan yang langsung diblok oleh pemain lawan.

Selain itu, dia gagal menyelesaikan dribel, tidak mencatatkan satu pun umpan panjang maupun umpan silang yang akurat, serta kalah dalam ketiga duel udara yang dihadapinya. Selain itu, dia juga tercatat melakukan tiga pelanggaran dan kehilangan penguasaan bola sebanyak 20 kali.

Sementara itu, Isak menunjukkan performa yang jauh lebih efektif di lini depan Newcastle. Dia sempat mencetak gol indah yang kemudian dianulir karena offside, sebelum akhirnya memberikan tekanan besar kepada William Saliba dan Gabriel.

Tekanan dari Isak berkontribusi terhadap gol pertama Newcastle, di mana bola muntah dari tendangan kaki kirinya yang membentur tiang gawang berhasil dimanfaatkan Jacob Murphy untuk mencetak gol pembuka.

Meski menghadapi banyak kritik, Havertz sejauh ini telah mencetak 15 gol dan tiga assist di semua kompetisi musim ini. Catatan tersebut menjadi yang terbaik sejak musim terakhirnya di Bayer Leverkusen pada 2020.

Namun, dengan performanya yang masih naik turun, Arsenal harus mempertimbangkan kembali peran pemain berharga Rp 1,3 Triliun itu dalam skema permainan mereka jika mereka ingin bisa bersaing untuk memenangkan gelar.