Mikel Arteta Harus Belajar dari Kekalahan Jelang Leg Kedua Semifinal Liga Champions

Gilabola.com – Pertandingan Premier League selama akhir pekan antara Arsenal melawan Bournemouth di Emirates Stadium pada akhir pekan lalu menyisakan banyak tanda tanya.

Declan Rice, yang sedang dalam performa gemilang, sempat membuka keunggulan untuk Arsenal lewat gol di menit ke-34. Gol tersebut menjadi yang ketiga baginya dalam tujuh pertandingan terakhir, sekaligus menandai penampilannya yang ke-100 bersama The Gunners.

Namun, momen krusial datang di babak kedua. Saat Bournemouth mulai memberikan tekanan dan berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-67 lewat Dean Huijsen, Mikel Arteta justru membuat keputusan mengejutkan.

Dia menarik Rice keluar lapangan dan memasukkan Mikel Merino. Hanya semenit berselang, Evanilson mencetak gol kedua untuk tim tamu dan membalikkan keadaan menjadi 2-1 untuk Bournemouth.

Keputusan Arteta itu langsung menuai kritik. Mantan kiper timnas Inggris, Rob Green, menyampaikan pendapatnya di BBC Radio 5 Live bahwa Arsenal kehilangan tajinya setelah Rice ditarik keluar.

Dia menyampaikan bahwa ketika Rice tidak berada di atas lapangan, para pemain Arsenal seperti kehilangan kepercayaan diri dan tidak memiliki ide untuk menembus pertahanan lawan. Dia menilai tim tersebut tidak memiliki ketajaman yang sama tanpa gelandang itu.

Arteta Didesak Hadirkan Ketangguhan Jelang Laga di Paris

Pertandingan ini menjadi semakin penting karena Arsenal akan segera menghadapi leg kedua semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain pada pertengahan pekan ini.

Dalam laga sebelumnya, Arsenal kalah 1-0 dan kini dihadapkan pada misi berat untuk membalikkan keadaan di Paris. Keputusan Arteta menarik Rice diyakini berkaitan dengan upaya menyimpan tenaganya untuk pertandingan besar tersebut.

Kembalinya Thomas Partey dari skorsing disebut-sebut akan menjadi angin segar bagi lini tengah Arsenal. Kehadiran Partey diyakini akan memberi ruang bagi Rice untuk bermain lebih ofensif.

Hal itu sempat terlihat saat melawan Bournemouth, ketika Martin Odegaard mengirimkan umpan yang membelah pertahanan dan membebaskan Rice yang kemudian sukses melewati kiper Kepa Arrizabalaga untuk mencetak gol.

Mikel Arteta pun memberikan pernyataan terkait suasana yang tercipta seusai kekalahan dari Bournemouth. Dia menyebut bahwa tim sebenarnya ingin menciptakan atmosfer yang berbeda sebagai modal ke Paris. Namun, yang justru tercipta adalah rasa frustrasi, amarah, dan kekecewaan.

Dia menambahkan bahwa sekarang adalah saatnya menunjukkan keberanian dan ketangguhan, menggunakan semua perasaan yang ada untuk tampil maksimal di laga berikutnya.

Arteta juga menyampaikan bahwa para pemain harus punya api dalam diri mereka, dan saat ini adalah waktu untuk bangkit dan memberikan penampilan luar biasa di Paris agar bisa meraih kemenangan dan melangkah ke final.

Kata-kata itu menjadi semacam pembakar semangat, tapi di sisi lain juga menunjukkan bahwa keputusan taktis di laga melawan Bournemouth bisa saja menjadi momen yang disesali.