Gilabola.com – Perdebatan tentang diving kembali mengemuka di Premier League. Tiga nama besar — Mo Salah (Liverpool), Jack Grealish (Manchester City), dan Bruno Fernandes (Manchester United) — disebut sebagai pemain yang paling sering mencoba memancing pelanggaran demi keuntungan timnya.
Penilaian ini datang dari Ollie Farrow, kreator Football Insider, yang secara terbuka menyebut ketiganya sebagai pemain paling “bersalah” dalam aksi simulasi di level tertinggi sepak bola Inggris.
Salah, Grealish, dan Fernandes: Tiga Wajah dari Satu Kontroversi
Selama bertahun-tahun, ketiga pemain tersebut kerap dituding mudah terjatuh atau berlebihan dalam bereaksi terhadap kontak dari lawan. Mo Salah, dengan langkah cepat dan gaya dribel eksplosifnya, memang sering menjadi sasaran tekel keras. Hal serupa dialami Jack Grealish, yang dikenal sebagai salah satu pemain paling banyak dilanggar di Premier League.
Sementara itu, Bruno Fernandes kerap menjadi sorotan karena gestur emosional serta hasratnya untuk terus menekan wasit pada setiap keputusan.
Ollie Farrow: “Grealish dan Salah, Dua yang Paling Sering Melakukan Diving”
Dalam program Final Whistle di Football Insider, Farrow tanpa ragu menyebut Salah dan Grealish sebagai dua pemain dengan reputasi diving paling buruk di liga.
“Saya rasa Mo Salah punya beberapa momen ketika dia sedang menggiring bola dan jatuh karena tekniknya. Tapi Jack Grealish… dia memang dikenal mudah jatuh. Jadi pilihan utama saya tetap Grealish,” ujar Farrow.
Ketika pembawa acara Georgia Banks mengangkat nama Bruno Fernandes, Farrow pun mengangguk setuju.
“Dia jelas masuk daftar. Dia suka jatuh dan sedikit suka mengeluh juga,” katanya.
Seruan Keith Hackett: Waktu untuk Hukuman yang Lebih Tegas
Mantan kepala PGMOL sekaligus eks wasit FIFA, Keith Hackett, turut menyoroti isu simulasi yang semakin meresahkan. Ia menilai wasit Premier League kurang konsisten dalam menghukum aksi diving, terutama ketika sebuah penalti dibatalkan setelah VAR menunjukkan bahwa pemain tersebut melakukan simulasi.
Dalam pembicaraannya di acara Final Whistle, Hackett menekankan perlunya perubahan aturan.
“Ini masalah serius yang harus lebih disorot. Terlalu banyak pemain yang jatuh terlalu cepat meski hanya mendapat sedikit sentuhan. Ini benar-benar mimpi buruk bagi wasit,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa sanksi terhadap aksi simulasi harus diperkuat agar tidak semakin merusak integritas kompetisi.
Diving: Dilema Abadi di Premier League
Meski kontroversinya tak kunjung reda, diskusi ini kembali membuka ruang perdebatan tentang apakah pemain-pemain seperti Salah, Grealish, dan Fernandes memanfaatkan kontak minimal, atau sekadar menjadi korban tekel keras dalam liga paling intens di dunia.
Namun satu hal pasti: isu diving akan terus menjadi bagian dari dinamika Premier League, selama keputusan di lapangan tetap bergantung pada interpretasi manusia di tengah tekanan pertandingan.

