Gilabola.com – Rekaman seusai laga dramatis Leeds United versus Liverpool memantik spekulasi besar soal masa depan Mohamed Salah. Penyerang berusia 33 tahun itu terlihat memberi gestur perpisahan kepada suporter The Reds setelah hasil imbang 3-3 di Elland Road, di tengah kekecewaannya yang kian terbuka usai tiga kali beruntun hanya duduk di bangku cadangan.
Liverpool sejatinya berada di jalur kemenangan. Mereka unggul 2-0 hingga menyisakan kurang dari 20 menit pertandingan. Namun Leeds United bangkit menyamakan kedudukan sebelum Dominik Szoboszlai kembali membawa The Reds memimpin pada menit ke-80. Atmosfer stadion memuncak ketika Ao Tanaka mencetak gol penyeimbang pada menit ke-96, memaksa laga berakhir imbang 3-3.
Keputusan Arne Slot kembali tidak menurunkan Salah sejak menit awal—untuk pertandingan ketiga berturut-turut—menjadi sorotan. Dalam tiga laga terakhir Liverpool, Salah hanya mencatatkan total 45 menit bermain, termasuk masuk di awal babak kedua saat menghadapi Sunderland. Situasi itu tampaknya membuat sang bintang gerah.
Gestur yang Menyulut Tanda Tanya
Sebelum menyampaikan pernyataan keras kepada media, Salah lebih dulu menghampiri tribun pendukung tim tamu. Saat rekan-rekannya bersalaman, ia justru melangkah ke arah suporter, bertepuk tangan, dan melambaikan kedua tangan berulang kali hampir selama satu menit. Ekspresinya nyaris tak berubah sebelum akhirnya menuju terowongan stadion.
Tak lama berselang, Salah secara terbuka mengaku hubungan dengan klub kini terasa “retak”. Reaksi penggemar pun membanjiri media sosial. Ada yang menilai itu sebagai salam perpisahan, ada pula yang menduga gestur tersebut terkait kepergiannya membela Mesir di Piala Afrika (AFCON) yang kian dekat. Sebagian lain menilai situasi ini tak adil bagi sang pemain yang merasa dikorbankan.
AFCON dan Jendela Transfer Januari
Klub-klub diwajibkan melepas pemain untuk AFCON paling lambat Senin, 15 Desember. Turnamen itu dijadwalkan berakhir pada 18 Januari. Dengan bursa transfer Januari dibuka pada 1 Januari dan ditutup 3 Februari, masa depan Salah berada di titik krusial.
Jika Mesir melaju jauh dan proses transfer berjalan, ada kemungkinan laga di Elland Road menjadi penampilan terakhirnya bersama Liverpool—setidaknya untuk sementara waktu—dengan penyelesaian kesepakatan realistisnya menunggu ia kembali ke Inggris.
Ketika ditanya apakah ia telah memainkan pertandingan terakhirnya untuk Liverpool, Salah menjawab jujur: “Dalam sepak bola, Anda tidak pernah tahu. Saya tidak menerima situasi ini. Saya telah melakukan banyak hal untuk klub ini.”
Ia melanjutkan dengan nada emosional, menegaskan kecintaannya pada klub. “Saya selalu mendukung klub ini. Anak-anak saya akan selalu mendukungnya. Saya mencintai klub ini. Kemarin saya menelepon ibu saya—kalian tidak tahu apakah saya akan bermain atau tidak, tapi saya tahu. Saya bilang, datang ke laga Brighton pada 13 Desember. Saya mungkin bermain atau tidak, tapi saya akan menikmatinya. Di kepala saya, saya ingin menikmati laga itu karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi.”
Saat ditanya apakah ia menyesal memperpanjang kontrak tahun lalu, Salah mengaku pertanyaan itu menyakitkan. “Saya tidak akan pernah menyesal menandatangani kontrak dengan klub ini. Saya pikir akan memperbarui kontrak dan mengakhiri karier di sini, tetapi rencana itu tidak berjalan. Saya tidak menyesal menandatangani kontrak.”
Analisa Kami
Situasi ini menggambarkan fase paling sensitif dalam relasi klub dan ikon mereka. Minimnya menit bermain, timing AFCON, serta tekanan bursa transfer menciptakan pusaran spekulasi yang sulit dihindari.
Bagi Liverpool, pengelolaan komunikasi menjadi kunci agar fokus tim tak tergerus. Bagi Salah, momen-momen terakhir sebelum AFCON berpotensi menentukan arah karier berikutnya—apakah bertahan memperbaiki relasi, atau membuka lembaran baru.
