Mohamed Salah Naik Level, Rahasia di Balik Performa Memukau Musim Ini

Gilabola.comMohamed Salah kembali menunjukkan kelasnya sebagai salah satu pemain terbaik dunia setelah membawa Liverpool meraih kemenangan penting atas Manchester City.

Dalam pertandingan yang mungkin menjadi penentu perburuan gelar Premier League musim ini, Salah tidak hanya mencetak gol tetapi juga memberikan assist untuk Dominik Szoboszlai.

Namun, yang lebih mengesankan adalah kerja keras dan disiplinnya di lapangan, yang menjadi kunci kemenangan Liverpool. Di menit-menit akhir pertandingan, Salah terlihat mengejar bola di sisi kanan lapangan dan menunjukkan frustrasi ketika gagal menguasainya.

Tanpa perlu diperintah dua kali, dia langsung mengikuti instruksi pelatih Arne Slot untuk menekan Ruben Dias, bek Manchester City. Aksi kecil ini mencerminkan dedikasi dan kerja keras Salah, yang menjadi fondasi kemenangan Liverpool.

Liverpool memenangkan pertandingan ini meski hanya menguasai 34 persen penguasaan bola. Mereka mengandalkan kerja keras, jarak tempuh, dan tekad kolektif yang luar biasa.

Salah Naik Level

Salah, yang biasanya dikenal sebagai pencetak gol ulung, kini tampil sebagai pemain yang lebih lengkap. Di usia 32 tahun, dia masih dipacu oleh keinginan untuk meraih lebih banyak gelar dan menebus rasa sakit dari kekalahan-kekalahan sebelumnya.

Setelah pertandingan, Salah mengungkapkan keinginannya untuk memenangkan gelar lagi bersama Liverpool. Dia menyebut bahwa dirinya dan para pemain senior lainnya, seperti Trent Alexander-Arnold dan Virgil van Dijk, membutuhkan gelar lain untuk melengkapi koleksi mereka. Ungkapan ini menunjukkan betapa besar ambisi Salah, meski ia sudah memenangkan segalanya di level klub.

Rasa sakit dari kekalahan di final Liga Champions melawan Real Madrid pada 2018 dan 2022 masih membekas dalam diri Salah. Cedera yang dialaminya akibat benturan dengan Sergio Ramos di final pertama masih menjadi kenangan pahit.

Namun, yang lebih menyakitkan adalah dominasi Manchester City di Premier League selama satu dekade terakhir. Liverpool pernah finis dengan 97 poin pada 2019 dan 93 poin pada 2022, tetapi tetap harus puas di posisi kedua.

Kemenangan atas Manchester City di Etihad Stadium menjadi bukti bahwa Liverpool masih memiliki semangat juang yang tinggi. Meski sempat mengalami ketidakstabilan dalam beberapa pertandingan sebelumnya, mereka berhasil bangkit dengan tekad dan kegigihan.

Salah, yang tampil sebagai pemain kunci, tidak hanya berkontribusi di lini serang tetapi juga membantu pertahanan, terutama dalam menghadapi Jeremy Doku.

Etos Kerja Tinggi

Arne Slot, pelatih Liverpool, menyatakan bahwa dia tidak menganggap hasil buruk di beberapa laga sebelumnya sebagai tanda kemunduran. Namun, para pemain tahu bahwa mereka harus bekerja lebih keras.

Di pertandingan melawan Manchester City, Liverpool bahkan bermain tanpa penyerang murni, tetapi dengan sosok seperti Salah yang selalu mengancam, hal itu tidak terasa.

Di babak kedua, Salah mengganti jersey lengan panjangnya dengan jersey lengan pendek, seolah memberi pesan bahwa dia baru saja pemanasan. Pertandingan memang semakin sulit, dengan Liverpool lebih banyak bertahan.

Namun, tembok pertahanan mereka, termasuk Salah, tetap kokoh. Jika ini adalah musim terakhir Salah di Anfield, dia mungkin akan mengenangnya sebagai musim terbaiknya.

Sementara itu, Manchester City juga memiliki target dan tantangan mereka sendiri. Pertandingan ini tetap menjadi pertarungan sengit antara dua tim terbaik Inggris dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, Liverpool berhasil membuktikan bahwa mereka masih memiliki semangat dan kualitas untuk bersaing di puncak. Dengan kombinasi optimisme dan rasa sakit yang mendorongnya, Salah terus mendaki, menatap puncak baru yang ingin diraihnya.