Mohamed Salah Ungkap Salah Satu Penyesalannya Selama di Liverpool

Gila Bola – Mohamed Salah bercerita tentang salah satu penyesalan terkait kariernya di Liverpool menjelang kontraknya yang akan berakhir musim depan, khususnya di ajang Liga Champions.

Mo Salah mengakui bahwa ada satu momen besar di final Liga Champions yang masih membuatnya merasa kurang puas dalam kariernya bersama Liverpool.

Pemain asal Mesir ini telah tampil di tiga final Liga Champions bersama The Reds, mencetak gol dalam kemenangan 2019 atas Tottenham Hotspur di Madrid.

Namun, dia juga mengalami momen yang tidak terlupakan saat dipaksa keluar karena cedera dan menangis di babak pertama pada final 2018 melawan Real Madrid.

Empat tahun kemudian, dalam final 2022 di Paris melawan tim yang sama, Salah gagal mencetak gol dan melewati penjaga gawang Thibaut Courtois, dengan Liverpool kembali mengalami kekalahan.

Pada usia 32 tahun, Salah kini menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Liverpool di kompetisi Eropa dan Liga Champions, dengan 43 dari 48 gol kontinentalnya untuk klub tercipta di kompetisi elit UEFA tersebut.

Dia melanjutkan performa impresifnya di musim ini, mencetak satu gol dan empat assist dari empat pertandingan Liga Champions yang sudah dilakoni Liverpool, membantu tim besutan Arne Slot mempertahankan rekor kemenangan sempurna dan memimpin klasemen di paruh musim.

Dengan kontraknya yang akan berakhir di Anfield pada musim panas mendatang, Mohamed Salah sangat sadar bahwa musim ini kemungkinan akan menjadi musim terakhirnya bersama Liverpool. Oleh karena itu, dia pastinya ingin menikmati lagi perjalanan panjang di Liga Champions.

Dalam sesi diskusi tentang kemenangan Liverpool di Liga Champions 2019 bersama rekan-rekannya, Alisson Becker dan Andy Robertson, dalam episode kedua “The Reds Roundtable”, Salah mengungkapkan bahwa dia masih merasa kesal dengan gol pembuka dari titik penalti yang dia cetak ke gawang Spurs, karena dia sempat mengubah pikiran saat berlari mengeksekusi penalti.

“Saya mengubah pikiran tentang arah bola itu akan diarahkan saat saya berlari,” jelasnya. “Saya sudah berlatih selama seminggu untuk menendangnya ke sisi lain.”

“Lalu saya mengambil langkah lari seperti ini, dan begitu saya menendang bola, saya langsung berubah pikiran dan merasa buruk. Saya merasa sangat buruk setelah itu, bahkan sampai sekarang. Setiap kali saya melihatnya, saya berpikir … Kenapa saya mengubah pikiran saya?”

“Karena terkadang, ketika kamu sudah memutuskan sesuatu dan berlatih dengan sangat baik, lalu kamu gagal, kamu tidak akan merasa buruk. Kamu sudah melakukan yang terbaik dan hanya kurang beruntung.”

“Tapi ketika kamu mengubah pikiranmu di final Liga Champions, itu tekanan yang luar biasa, sejujurnya. Tapi saya berhasil tetap tenang dan bilang, Tendang saja bola itu ke dalam gawang dan itu sudah cukup.”

“Terkadang, iya, (saya mengubah pikiran). Terkadang, iya. Tapi bukan di panggung sebesar ini! Saya tidak mengharapkannya di momen seperti ini!”

Meski kontraknya akan habis musim depan, Liverpool Echo melaporkan bahwa Salah sangat ingin bertahan di Liverpool.

Sementara itu, beberapa laporan dari luar negeri menyebutkan bahwa Liverpool akan memulai negosiasi serius terkait perpanjangan kontrak dengan pemain Mesir tersebut selama jeda internasional pada bulan November.