Gilabola.com – Mohamed Salah kini punya satu tugas besar: membuktikan bahwa keputusan Liverpool F.C. melanggar aturan kontrak emas Fenway Sports Group (FSG) bukanlah sebuah kesalahan. Setelah sekian lama menjadi mesin gol The Reds, kini performanya sedang berada dalam sorotan tajam.
Keputusan yang Langgar Aturan Emas
Musim lalu, masa depan Salah menjadi topik panas sepanjang musim. Sambil terus mencetak gol hampir setiap pekan, banyak yang meyakini itu akan jadi musim terakhirnya di Anfield.
Bahkan Salah sendiri sempat mengakui secara terbuka bahwa ia melihat musim itu sebagai penutup perjalanannya bersama Liverpool. Namun, April menjadi titik balik — klub mengumumkan perpanjangan kontrak baru untuk sang bintang Mesir.
Salah yang kini berusia 32 tahun mendapat kontrak dua tahun tambahan. Ketika kontrak barunya habis nanti, usianya akan 35 tahun.
Keputusan ini jelas melanggar kebijakan tegas FSG yang selama ini tak pernah memperpanjang kontrak pemain di atas usia 30 tahun — aturan yang dulu diterapkan oleh Michael Edwards saat menjadi direktur olahraga antara 2016 hingga 2022.
Namun Edwards kembali, dan kali ini FSG membuat pengecualian besar: bukan hanya Salah, tapi juga Virgil van Dijk yang kini berusia 34 tahun juga diberi kontrak baru. Harapannya, kontinuitas akan menjaga dominasi klub tetap terjaga.
Statistik yang Menjadi Alarm
Sayangnya, enam bulan setelah pena menyentuh kertas, statistiknya tak lagi segarang dulu. Di sembilan laga terakhir musim lalu, Salah hanya mencetak dua gol. Musim ini, jumlahnya juga baru dua.
Artinya, sejak awal April lalu, ia cuma empat kali membobol gawang dalam 16 pertandingan — satu gol setiap empat laga.
Asist pun anjlok tajam. Dalam 17 pertandingan liga terakhir, ia hanya mencatat tiga assist. Situasi makin rumit karena rekrutan mahal musim panas belum benar-benar menyatu, dan Salah pun ikut terjebak dalam performa tim yang goyah.
Faktor Usia yang Tak Bisa Ditolak
Meski Salah dikenal sangat disiplin dalam menjaga kebugaran, usia tetaplah musuh yang tak bisa dilawan. Lihat saja Cristiano Ronaldo — saat performanya mulai menurun, ia dan timnya menyesuaikan peran agar bisa tetap kompetitif.
Wayne Rooney bahkan secara terbuka menyindir penurunan etos kerja Salah:
“Kalau kamu masih mencetak gol dan tim menang, semua akan maklum. Tapi begitu performa turun, semua akan mempermasalahkannya.”
Saatnya Jawab Keraguan
Liverpool sebenarnya punya rekam jejak keras terhadap pemain bintangnya. Sadio Mané dilepas saat berusia 30 tahun. Roberto Firmino pergi ke Arab Saudi di usia 31 tanpa perpanjangan kontrak, meski ia sangat berjasa di era Jürgen Klopp.
Klub tidak menyesali keputusan itu, karena keduanya belum menunjukkan performa sehebat saat masih di Anfield.
Namun, untuk Salah, Liverpool memilih jalan berbeda. Mereka mempertaruhkan kebijakan emas demi sang raja Anfield. Kini, semua mata tertuju padanya: mampukah Salah membungkam kritik dan membuktikan bahwa keputusan ini tepat?