Gilabola.com – Manchester United menutup musim dengan kekalahan 0-1 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa di Bilbao, hasil yang tidak hanya memperparah kegagalan mereka musim ini, tetapi juga memperbesar tekanan finansial menjelang bursa transfer musim panas.
Kini, beban utang transfer masa lalu senilai £89 juta menjadi momok yang tak bisa lagi diabaikan oleh manajemen klub.
Musim Terburuk, Tanpa Trofi dan Nyaris Degradasi
Musim lalu, United memasuki musim panas dengan hanya empat pemain yang dianggap “tidak dijual.” Namun kini, sepertinya tidak ada satu pun anggota skuad Ruben Amorim yang mendapat status kebal dari penjualan.
Kekalahan dari Spurs mengakhiri musim yang dianggap salah satu yang paling buruk dalam sejarah modern klub. Tanpa satu pun trofi dan bahkan nyaris hanya finis satu posisi di atas zona degradasi, tak ada lagi alasan bagi para pendukung untuk menyimpan optimisme.
Tak heran jika suara-suara yang menuntut perombakan total skuad semakin keras terdengar. Nama-nama seperti Victor Lindelof, Jonny Evans, dan Christian Eriksen dianggap perlu dilepas.
Sementara itu, Tyrell Malacia, Jadon Sancho, Marcus Rashford, Antony, dan Casemiro masuk daftar jual prioritas. United memang merencanakan penjualan besar-besaran, namun menjual delapan pemain tersebut bukanlah langkah yang cukup “berani” menurut sebagian pengamat.
Jika ingin benar-benar membuat pernyataan besar, United disarankan untuk mempertimbangkan juga menjual pemain seperti Rasmus Hojlund, Alejandro Garnacho, atau bahkan Andre Onana.
Utang Transfer dan Gagal Lolos Liga Champions: Kombinasi Mematikan
Masalah tak berhenti sampai di sana. Gagal lolos ke Liga Champions musim depan membuat United kehilangan potensi pemasukan sebesar £85 juta dari hak siar dan sponsor. Hal ini menjadi pukulan besar terhadap anggaran transfer Amorim.
Dan yang lebih parah, United masih harus membayar £89 juta untuk pembelian pemain dari musim-musim sebelumnya. Sir Jim Ratcliffe sendiri mengonfirmasi hal ini dalam wawancaranya dengan Gary Neville di Sky Sports:
“Kalau kamu lihat pemain-pemain yang akan kami ‘beli’ musim panas ini—maksudnya, kami membayar cicilan mereka—itu artinya kami membeli Antony musim panas ini, kami membeli Sancho, Hojlund, Casemiro, dan Onana. Tagihan yang kami harus bayar musim panas ini adalah £89 juta, bahkan jika kami tidak membeli satu pemain pun.”
Dengan kondisi keuangan seperti ini, melakukan perombakan besar nyaris mustahil. United bisa saja menjual Rashford dan Antony, tapi nilai gabungan penjualannya diyakini bahkan tak akan menyentuh angka £62,5 juta, yang dibutuhkan untuk mengaktifkan klausul pelepasan target utama mereka: Matheus Cunha dari Wolves.
United Harus Ubah Strategi: Pintar, Bukan Mahal
Realita pahit ini memaksa United untuk bersikap jauh lebih cermat dalam merekrut pemain. Tak ada lagi ruang untuk spekulasi mahal yang tidak terukur. Kegagalan demi kegagalan dalam strategi rekrutmen selama bertahun-tahun kini menagih konsekuensinya.
Meskipun performa transfer sedikit membaik musim lalu, baik dari sisi masuk maupun keluar, masih sangat banyak yang harus diperbaiki. Jika United lolos ke Liga Champions, mereka mungkin akan memiliki sumber daya untuk melakukan revolusi skuad secara penuh.
Namun kini, bahkan untuk membeli pemain baru pun mereka harus membayar utang masa lalu terlebih dahulu.