Gilabola.com – Manajer Manchester United, Ruben Amorim, kini harus menanggung akibat dari keputusan yang pernah dibuat Erik ten Hag saat masih menangani Setan Merah. Saat itu, United melewatkan kesempatan merekrut Serhou Guirassy di awal tahun lalu, keputusan yang kini terbukti jadi blunder besar.
Guirassy kembali menunjukkan ketajamannya dengan mencetak hat-trick ke gawang Barcelona dalam laga Liga Champions.
Masalah Produktivitas di Era Amorim
Amorim yang menggantikan Ten Hag di kursi pelatih Old Trafford musim gugur lalu, belum mampu mengangkat performa Manchester United. Saat ini, United terpuruk di posisi 14 klasemen Premier League usai dipermalukan Newcastle 1-4 akhir pekan kemarin.
Salah satu masalah terbesar MU musim ini adalah lini depan yang tumpul. Hanya dua tim di luar zona degradasi yang lebih sedikit mencetak gol dibanding United sejak musim ini bergulir.
Padahal, United sempat memiliki peluang emas untuk memboyong Serhou Guirassy pada Januari 2024 saat pemain Guinea itu masih bermain di Stuttgart. Saat itu, Guirassy sudah mencetak 17 gol liga sebelum Natal dan bisa ditebus hanya dengan £15 juta berkat klausul rilis di kontraknya.
Namun, menurut laporan The Athletic, United enggan membayar sebesar itu untuk striker 27 tahun yang dinilai belum pernah tampil meyakinkan sebelumnya.
United sendiri sudah memiliki Rasmus Hojlund yang didatangkan seharga £72 juta, dan menambah opsi lini depan enam bulan kemudian dengan memboyong Joshua Zirkzee seharga £36,5 juta. Sayangnya, kedua pemain ini gagal memberi dampak berarti.
Guirassy Bersinar di Dortmund, United Menyesal
Guirassy akhirnya direkrut oleh Borussia Dortmund usai klub Bundesliga itu mengaktifkan klausul rilisnya. Keputusan tersebut terbukti jitu karena striker 29 tahun itu sukses mencetak 28 gol dari 40 penampilan.
Puncaknya terjadi Selasa malam, saat Guirassy mencetak hat-trick ke gawang Barcelona di leg kedua perempat final Liga Champions.
Gol pertama dicetak lewat eksekusi penalti Panenka di menit ke-11. Gol kedua lahir lewat sundulan jarak dekat di awal babak kedua.
Gol ketiga ia cetak di menit ke-76 lewat sepakan keras yang menghujam gawang Barca.
Meski tampil gemilang, usahanya belum cukup untuk membawa Dortmund ke semifinal karena Barcelona unggul agregat 5-3.