Nasib Sial Samir Nasri Usai Nekat Tinggalkan Man City dan Tolak Nasihat Guardiola

Gilabola.com – Ketika Pep Guardiola tiba di Manchester City pada tahun 2016, sang pelatih Catalan masih memasukkan Samir Nasri dalam rencananya. Namun, gelandang Prancis itu memutuskan pergi untuk memulai lembaran baru yang sayangnya tidak berjalan sesuai harapan.

Dari 176 penampilannya untuk Manchester City, hanya satu yang terjadi di bawah asuhan Guardiola. Meski begitu, Nasri tetap menjadi bagian dari salah satu cerita aneh selama sembilan tahun masa kepelatihan Guardiola.

Nasri tampil sebagai pemain pengganti di akhir laga Premier League ketiga Guardiola. Namun, tak lama kemudian ia meminta dipinjamkan ke Sevilla untuk mencari suasana baru setelah satu tahun mengalami masalah hamstring.

Di Spanyol, Nasri sempat mengungkapkan bahwa Guardiola melarang para pemainnya berhubungan intim setelah tengah malam demi mendapatkan kualitas tidur terbaik, terlepas dari apakah mereka akan bermain keesokan harinya atau tidak.

Guardiola menanggapi komentar itu dengan bercanda. “Tidak mungkin bermain sepak bola dengan baik jika Anda tidak berhubungan dengan pasangan Anda,” ujarnya sambil tertawa.

“Saya tidak pernah melarang hal itu. Jika Anda melakukannya, itu justru membuat Anda jadi pemain yang lebih baik!”

Namun, kisah ini menjadi salah satu momen paling mencolok dari hubungan singkat antara Guardiola dan Nasri. Padahal, jika Nasri berada dalam performa terbaik, ia mungkin akan sangat cocok dengan sistem permainan Guardiola, terutama pada musim pertama ketika sang pelatih sedang mencoba menerapkan idenya.

Keputusan Samir Nasri Tinggalkan Man City

Nasri memilih pindah untuk menebus waktu yang hilang. “Guardiola ingin saya tetap tinggal, tetapi ketika pikiran Anda membutuhkan perubahan, setelah lima tahun di Manchester – di mana saya banyak mengalami cedera musim lalu – saya ingin memulai sesuatu yang baru dan segar,” ujar Nasri saat tiba di Spanyol.

Di Sevilla, Nasri bekerja di bawah asisten Guardiola saat ini, Juanma Lillo, yang saat itu menjadi pelatih Sevilla. “Saya berbicara dengan Guardiola dan dia memberi tahu saya betapa hebatnya Juanma Lillo sebagai pelatih. Itu sudah cukup bagi saya. Ini adalah keputusan yang sempurna,” tambahnya.

Setelah satu musim di Spanyol, Guardiola mulai melakukan pembelian besar-besaran untuk musim kedua, meninggalkan Nasri yang kemudian dijual secara permanen ke Antalyaspor. “Kami ingin mempertahankannya musim lalu, tetapi dia memutuskan pergi ke Sevilla,” ujar Guardiola saat itu.

“Dia tahu situasinya. Kami memiliki banyak pemain di lini tengah. Namun, saya suka bekerja dengan orang-orang yang ingin bekerja bersama kami. Saya melihat penampilannya dalam tiga pertandingan dan semangatnya di sesi latihan. Dia memiliki kemampuan luar biasa untuk menjaga bola di ruang sempit. Bola aman di kakinya. Dia memiliki kualitas khusus,” tambah Guardiola.

Larangan Bermain Sepak Bola

Sayangnya, karier Nasri tidak berjalan mulus setelah meninggalkan City. Hanya bertahan enam bulan di Antalyaspor, ia mengakhiri kontraknya pada Januari 2018 sebelum menerima larangan bermain selama enam bulan dari UEFA karena melanggar aturan doping.

Pelanggaran ini terkait dengan penggunaan cairan infus dari klinik “Drip Doctors” yang sempat viral di media sosial pada Desember 2016.

Larangan itu kemudian diperpanjang menjadi 12 bulan, tetapi diberlakukan mundur sehingga ia bisa kembali bermain pada awal 2019. Nasri sempat bergabung dengan West Ham di Premier League, tetapi hanya bertahan enam bulan.

Ia kemudian reuni dengan Vincent Kompany di Anderlecht, namun masalah cedera terus menghantui hingga akhirnya ia pensiun setelah dilepas selama pandemi Covid-19.

Mungkin Nasri seharusnya mengikuti saran Guardiola dan tetap bertahan di Etihad.