Natal Kelam Wolves: Kalah 10 Laga Beruntun, Fans Murka di Molineux

Gilabola.com – Wolverhampton Wanderers menutup periode Natal dengan catatan yang sangat mengkhawatirkan. Kekalahan 0-2 dari Brentford di Molineux bukan hanya memperpanjang rentetan hasil buruk mereka, tetapi juga membuat Wolves menyamai rekor perolehan poin terendah dalam sejarah Premier League pada momen Natal.

Dua gol Keane Lewis-Potter memastikan kemenangan Brentford sekaligus menjatuhkan Wolves ke dasar klasemen dengan hanya dua poin dari 17 pertandingan. Catatan ini menyamai rekor suram Sheffield United pada musim 2020/2021, meski saat itu The Blades baru memainkan 14 laga.

Momen Haru Sebelum Kick-off

Sebelum pertandingan dimulai, Molineux terdiam untuk mengenang Ethan McLeod, produk akademi Wolves yang meninggal dunia pada usia 21 tahun akibat kecelakaan mobil. Keluarga besar McLeod hadir di sisi lapangan, termasuk sang adik, Conor, yang kini memperkuat tim Wolves U-21. Momen tersebut menjadi salah satu titik emosional di hari yang kelam bagi tuan rumah.

Performa Jauh dari Harapan

Tim asuhan Rob Edwards gagal mengulangi performa kompetitif yang nyaris memberi mereka satu poin saat bertandang ke markas Arsenal pekan lalu. Alih-alih menunjukkan reaksi positif, Wolves justru tampil ceroboh dan tak terorganisir dalam laga yang berjalan datar dan minim kualitas.

Kesalahan demi kesalahan membuka jalan bagi Lewis-Potter untuk mencetak dua gol yang menjadi pembeda. Brentford tampil lebih efektif, meski laga secara keseluruhan jauh dari kata menghibur.

Kemarahan Fans dan Atmosfer Kelam di Molineux

Kekecewaan suporter Wolves tak terbendung. Sepanjang pertandingan, chant bernada protes menggema dari tribun, termasuk nyanyian “you’re not fit to wear the shirt” yang ditujukan kepada para pemain. Situasi makin panas setelah Jorgen Strand Larsen gagal mengeksekusi penalti di menit-menit akhir, tendangannya berhasil ditepis kiper Brentford, Caoimhin Kelleher.

Sorakan kekecewaan mengiringi peluit panjang, menandai betapa rapuhnya hubungan antara tim dan pendukungnya saat ini.

Momen Suram di Molineux

Rob Edwards melakukan empat perubahan dalam susunan pemain, dan Wolves sempat memulai laga dengan cukup agresif. Namun intensitas itu cepat menghilang, sementara Brentford justru lebih nyaman menguasai bola—sesuatu yang jarang menjadi ciri utama mereka.

Pertandingan berjalan lambat. Bahkan, tembakan pertama baru tercipta pada menit ke-32, menjadi jeda terlama tanpa shot dalam laga Premier League dalam enam tahun terakhir. Satu-satunya peluang tepat sasaran di babak pertama datang dari Lewis-Potter, namun masih bisa diamankan kiper Jose Sa.

Di babak kedua, Sa sempat menggagalkan dua peluang Kevin Schade. Namun pertahanan Wolves akhirnya runtuh pada menit ke-63. Umpan lambung sederhana Vitaly Janelt gagal diantisipasi Ladislav Krejci, dan Lewis-Potter tanpa ampun menyambar bola muntah untuk membuka skor.

Gol kedua datang pada menit ke-83. Kali ini, Lewis-Potter memanfaatkan umpan silang Mikkel Damsgaard dan kembali menaklukkan Sa. Banyak fans Wolves memilih meninggalkan stadion sebelum laga usai.

Wolves sebenarnya mendapat peluang emas untuk memperkecil ketertinggalan lewat penalti setelah VAR mengonfirmasi pelanggaran Kelleher terhadap Matt Doherty. Namun Strand Larsen gagal memanfaatkannya, memicu kritik keras dari tribun.

Opini Kami

Situasi Wolves kini sudah memasuki fase darurat. Bukan hanya soal hasil, tetapi juga minimnya identitas permainan dan kepercayaan diri pemain. Dua poin dari 17 laga adalah angka yang hampir mustahil untuk dipertahankan jika ingin bertahan di Premier League.

Tekanan terhadap manajemen dan pemilik klub juga semakin besar. Protes suporter, mundurnya Jeff Shi, dan performa di lapangan yang terus merosot menunjukkan bahwa Wolves membutuhkan perubahan besar—bukan tambal sulam. Tanpa langkah tegas dan cepat, musim ini berpotensi menjadi salah satu yang paling kelam dalam sejarah klub.

SebelumnyaTak Puas Rekrut Alysson, Aston Villa Kini Bidik Winger The Lilywhites
SelanjutnyaBarcelona Bidik Bastoni atau Gvardiol, Dua Pemain Elite Untuk Gantikan Inigo Martinez