Gilabola.com – Chelsea harus menelan kekalahan telak saat bertandang ke markas Brighton dalam lanjutan Premier League. Dalam laga yang berakhir dengan skor 3-0 tersebut, Levi Colwill menjadi salah satu pemain yang mendapat banyak kritik.
Gary Neville menilai bek muda Chelsea itu terlalu mudah dikalahkan secara fisik dan harus meningkatkan kekuatannya jika ingin menjadi bek tengah papan atas di Premier League.
Brighton tampil dominan di laga tersebut, kurang dari satu pekan setelah menyingkirkan Chelsea dari Piala FA. Kaoru Mitoma membuka skor dengan gol solo spektakuler pada menit ke-27.
Setelah itu, Yankuba Minteh menambah dua gol, masing-masing sebelum dan sesudah turun minum, tanpa ada respons berarti dari tim tamu yang bahkan kesulitan untuk sekedar melepas tembakan tepat sasaran.
Chelsea semakin dirundung masalah setelah Noni Madueke mengalami cedera hamstring di babak pertama. Kekalahan ini membuat posisi Chelsea di empat besar semakin terancam, karena Manchester City bisa menyalip mereka jika menang atas Newcastle.
Minim Ancaman dan Rentan Kebobolan
Gary Neville mengomentari performa buruk Chelsea dengan mengatakan bahwa ini adalah pertandingan terburuk di era Maresca. Dia menganggap bahwa permainan Chelsea sangat mengkhawatirkan, karena mereka tampak akan kebobolan banyak gol tetapi juga tidak menunjukkan ancaman di lini serang.
Mantan bek Manchester United itu menggambarkan Chelsea seperti tim sepak bola lima lawan lima yang hanya ditempatkan di posisi masing-masing tanpa memiliki pola yang jelas.
Dia menilai bahwa Chelsea terlalu fokus pada formasi dan kombinasi di atas kertas, tetapi melupakan aspek fundamental dalam sepak bola, yaitu mencegah kebobolan dan mencetak gol.
Neville merasa tidak melihat adanya usaha dari pemain Chelsea untuk menembus pertahanan lawan dengan pergerakan cepat. Dia juga menilai bahwa tidak ada pemain yang benar-benar berusaha keras untuk masuk ke dalam kotak penalti dengan determinasi tinggi.
Levi Colwill Terlalu Lemah Secara Fisik
Selain mengomentari permainan tim secara keseluruhan, Neville juga menyoroti performa individu pemain Chelsea, terutama Levi Colwill. Dia menilai bahwa Colwill harus meningkatkan kekuatannya karena dalam beberapa pertandingan terakhir, dia terlalu mudah dikalahkan secara fisik oleh lawan-lawannya.
Dalam laga melawan Brighton, Colwill kehilangan bola dengan mudah sebelum gol kedua Brighton tercipta. Neville mengatakan bahwa setelah kehilangan bola, Colwill hanya duduk di lapangan selama beberapa detik sebelum akhirnya bangkit. Menurutnya, kebiasaan seperti itu adalah sesuatu yang buruk dan harus segera diperbaiki.
Mantan bek kanan timnas Inggris itu juga menilai bahwa Colwill dan beberapa pemain muda Chelsea lainnya masih dalam tahap belajar. Namun, mereka harus lebih agresif dan lebih kuat secara fisik jika ingin bersaing di Premier League.
Dia mengakui bahwa menjadi bek tengah muda memang tidak mudah, tetapi situasi yang dihadapi Colwill saat ini adalah bagian dari proses pembelajaran yang berat.
Jamie Carragher pun setuju dengan Neville. Dia mengingatkan bahwa masalah yang dihadapi Colwill bukanlah hal baru. Menurutnya, ketika Chelsea kalah dari Liverpool di Anfield pada Oktober lalu, kelemahan serupa sudah terlihat.
Saat itu, Liverpool kesulitan bermain melalui lini tengah Chelsea, tetapi akhirnya menang karena lini belakang Chelsea tidak mampu menghadapi bola-bola panjang dan permainan fisik lawan.
Carragher menilai bahwa lini belakang Chelsea saat ini masih jauh dari kata ideal. Menurutnya, barisan pertahanan The Blues belum cukup kuat secara fisik dan masih memiliki banyak kekurangan.