Gilabola.com – Setelah sekian lama dianggap pemain pelapis di Manchester United, Scott McTominay justru menjelma jadi bintang utama di Napoli dan kini dinilai lebih mahal dari sebelumnya.
Keputusan Manchester United melepas Scott McTominay ke Napoli musim panas lalu kini tampak seperti kesalahan besar. Gelandang asal Skotlandia itu tampil gemilang di Serie A bersama tim asuhan Antonio Conte dan kini menjadi salah satu kunci dalam perebutan gelar juara musim ini.
McTominay diboyong Napoli dengan mahar £25 juta (Rp500 miliar), namun menurut Transfermarkt, nilai pasarnya kini melonjak menjadi £34 juta (Rp680 miliar).
Peningkatan nilai ini bukan tanpa alasan: pemain 28 tahun tersebut telah mencetak 12 gol dalam 33 pertandingan musim ini, termasuk 11 gol di Serie A — pencapaian luar biasa bagi gelandang.
Dari Pemain Pelapis Kini Ikon Naples
Selama berseragam Manchester United, McTominay sering kali tak mendapat tempat utama meski menunjukkan konsistensi di tengah periode sulit klub. Sebaliknya, di Napoli, ia justru dielu-elukan oleh suporter yang menjulukinya “McFratm” — gabungan antara “McTominay” dan kata Napoli fratm, yang berarti “bro”.
Ada pula julukan lain yang diberikan fans: “The Bottle Opener”, karena kemampuannya mencetak gol pembuka yang memecah kebuntuan di saat-saat krusial.
Conte: Kunci Kebangkitan McTominay
Legenda Italia, Massimo Ambrosini, menilai keberhasilan McTominay tak lepas dari tangan dingin Antonio Conte. “Nilainya meningkat sejak meninggalkan Manchester United, dan itu berkat Conte. Ia menciptakan tim yang bisa mengeluarkan potensi penuh para pemainnya,” ujarnya.
Conte sendiri menyebut bahwa McTominay dulu tak pernah diberi peran utama di United seperti yang ia dapatkan di Napoli. “Di sini, kami memberinya peran sentral dan ia berkembang sangat pesat. Ia bisa jadi trequartista, mezzala, atau bahkan gelandang lebar dalam skema 5-4-1. Dia pemain komplet,” jelas sang pelatih.
Calon Juara Serie A dan Simbol Kebangkitan Napoli Baru
Dengan tiga laga tersisa, Napoli memimpin klasemen dengan keunggulan tiga poin. Jika mampu mempertahankan posisi hingga akhir, ini akan menjadi gelar Serie A kedua mereka sejak era Diego Maradona dan yang keempat sepanjang sejarah klub.
Setelah kehilangan Osimhen dan Kvaratskhelia, Napoli menemukan pemimpin baru di Scott McTominay — pemain yang dulu diremehkan tapi kini membuktikan diri sebagai jantung permainan tim juara.