Gilabola.com – Jelang musim baru 2025/2026, Manchester United telah kembali ke pusat latihan Carrington sejak Senin (7 Juli). Namun tidak semua pemain mendapat sambutan hangat dari pelatih kepala Ruben Amorim.
Lima pemain dilaporkan secara efektif dilarang ikut serta dalam persiapan pramusim, sebuah keputusan yang mencerminkan niat Amorim menyusun skuat berdasarkan pemain-pemain yang akan bertahan hingga Agustus mendatang.
Meski begitu, salah satu dari lima pemain yang dimaksud justru memilih datang. Marcus Rashford, yang kabarnya diminta untuk menjauh demi menyelesaikan kepindahannya ke klub lain, justru melaporkan diri di Carrington pada awal pekan.
The Athletic melaporkan bahwa pemain yang kini dianggap sebagai ‘outcast’ tersebut hadir baik pada hari Senin maupun Selasa, meskipun pihak klub tak mengizinkannya ikut latihan tim.
Sebaliknya, Rashford hanya diizinkan menjalani sesi latihan individu, sebuah indikasi kuat bahwa Amorim tidak lagi mempertimbangkannya dalam rencana taktis musim ini.
Sementara rekan-rekannya mempersiapkan diri untuk lima laga uji coba dan musim kompetisi yang akan datang, Rashford harus berlatih sendiri, terasing di pusat latihan tempat ia besar sebagai pemain bola.
Jersey Nomor 10 Berganti Pemilik, Pintu Semakin Tertutup Bagi Rashford
Tak berhenti sampai larangan berlatih bersama tim, Manchester United memberikan pesan lebih keras pada Selasa dengan secara resmi mencabut nomor punggung 10 dari Rashford.
Melalui akun resmi X, klub mengumumkan bahwa Matheus Cunha, rekrutan baru dari Wolves senilai Rp 1,38 Triliun, kini menjadi pemilik baru nomor yang sebelumnya melekat pada Rashford.
Langkah ini mempertegas bahwa era Rashford di Old Trafford tengah mencapai akhirnya. Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa Rashford bersiap memberikan segalanya dalam latihan pramusim untuk membuktikan dirinya masih layak dipertahankan. Namun kini, kesempatan itu tampaknya telah ditutup oleh klub sendiri.
Ruben Amorim disebut menginginkan kestabilan di ruang ganti dan hanya ingin bekerja dengan pemain-pemain yang pasti akan berada di skuat inti musim ini.
Walaupun keputusan ini dinilai kejam oleh sebagian pihak, namun dalam konteks persiapan musim krusial dan target tinggi yang diusung United, langkah ini dinilai sebagai bentuk ketegasan manajemen.
Dalam dunia sepak bola modern, sinyal semacam ini jarang keliru ditafsirkan. Rashford bukan hanya kehilangan tempat di lapangan, tapi juga identitasnya di klub yang telah dibelanya selama dua dekade.