Gilabola.com – Kota Gondomar di Portugal menjadi pusat perhatian dunia sepak bola setelah wafatnya Diogo Jota dan sang adiknya, Andre Silva, akibat kecelakaan tragis di jalan tol A52.
Darwin Nunez, Thiago Alcantara, dan sejumlah tokoh penting dari Liverpool hadir untuk memberikan penghormatan terakhir dalam acara wake publik di Capela da Ressurreicao pada Jumat malam.
Jota dan Andre, yang terakhir kali membela klub Penafiel, meninggal dunia usai mobil mereka mengalami pecah ban saat berusaha menyalip kendaraan lain.
Jenazah keduanya dipulangkan ke Portugal pada Kamis malam dan akan dikebumikan dalam upacara pemakaman bersama di Igreja Matriz de Gondomar pada Sabtu, 5 Juli.
Darwin Nunez menjadi pemain Liverpool pertama yang terlihat hadir di Gondomar. Selain dia, delegasi klub termasuk Richard Hughes, Lee Nobes, Jonathan Power, dan Amit Pannu turut memberikan penghormatan. Dua sosok kunci Fenway Sports Group, Michael Edwards dan Julian Ward, juga tampak di lokasi.
Mantan rekan satu tim Jota seperti Fabinho dan Thiago Alcantara pun turut datang, bersamaan dengan sejumlah pemain timnas Portugal seperti Bernardo Silva, Diogo Dalot, Joao Moutinho, Jose Fonte, dan Andre Silva.
Suara Duka dari Rekan dan Fans
Dalam pernyataannya, Nunez mengatakan bahwa dirinya tak menemukan kata yang bisa menghibur rasa sakit yang begitu dalam. Dia mengaku akan selalu mengenang Jota sebagai sosok yang murah senyum, serta rekan yang baik di dalam dan luar lapangan sepak bola.
Dia juga menyampaikan kekuatannya kepada keluarga Jota, khususnya istri dan tiga anaknya, seraya berharap bahwa dari tempatnya sekarang, Jota akan selalu bersama mereka.
Penghormatan dari para suporter Liverpool pun membanjiri berbagai kanal media, menunjukkan betapa luasnya pengaruh Jota selama membela The Reds. William Harris menulis bahwa dia kehilangan kata-kata atas betapa kejamnya hidup yang bisa merenggut dua pria baik sekaligus.
Komentar lain dari Teyana Small di Afrika Selatan menyebut bahwa dunia seolah mengenal Jota secara pribadi, dan bahwa kepergiannya menciptakan duka terdalam yang pernah dirasakan para penggemar klub.
Ucapan-ucapan duka datang dari berbagai penjuru dunia—Inggris, Denmark, Spanyol, Tiongkok—semuanya menggambarkan Jota sebagai sosok yang tak hanya dicintai karena kemampuannya bermain bola, tapi juga karena sikapnya yang rendah hati dan senyumnya yang tak pernah hilang di lapangan.
Banyak yang menyebut bahwa kehadiran Jota tak hanya membawa kemenangan, tetapi juga semangat untuk selalu bermain dengan sepenuh hati.
Kini, dunia sepak bola tidak hanya kehilangan seorang pemain berbakat, tetapi juga seorang pribadi yang menjadi teladan dalam dedikasi dan semangat. Gondomar menyaksikan perpisahan, tetapi hati para fans di seluruh dunia tetap menyimpan memori Jota selamanya.