Gilabola.com – Crystal Palace memulai laga yang seharusnya menjadi peluang naik ke posisi empat besar Premier League, namun drama M23 Derby melawan Brighton justru berakhir tanpa gol dan penuh kejadian krusial, termasuk pembatalan penalti lewat VAR yang melibatkan Georginio Rutter dan bek muda Jaydee Canvot.
Duel Intens yang Berakhir Tanpa Gol
Pertandingan di Selhurst Park berlangsung panas sejak menit awal. Jean-Philippe Mateta mendapat kesempatan pertama yang cukup matang namun sepakannya melambung. Tidak lama berselang, Ismaila Sarr memaksa kiper Brighton, Bart Verbruggen, melakukan penyelamatan penting.
Di sisi lain, Brighton sempat mengancam lewat Diego Gomez, yang memaksa Dean Henderson melakukan tepisan cermat. Namun setelah jeda, ancaman Brighton meredup drastis dan mereka hanya melepaskan satu tembakan tak berarti setelah menit ke-46.
Palace kemudian menguasai jalannya pertandingan. Sarr membuang momentum saat situasi serangan balik ketika ia ragu-ragu saat berhadapan langsung dengan Verbruggen, sementara Daichi Kamada dua kali menghantam sisi luar jaring gawang Brighton.
VAR Batalkan Penalti Brighton
Drama memuncak ketika wasit Tim Robinson menunjuk titik putih setelah Rutter terjatuh akibat kontak dengan Canvot, yang menjalani debut Premier League menggantikan Marc Guehi yang cedera.
Namun tayangan ulang memperlihatkan bahwa Rutter justru menjadi pihak yang memulai kontak. VAR yang dipimpin Paul Howard memanggil Robinson ke monitor, dan penalti tersebut akhirnya dibatalkan.
Insiden itu justru menambah percaya diri tuan rumah. Kamada kembali mengancam dari sudut sempit, dan pada penghujung laga, pemain pengganti Yeremy Pino memaksa Verbruggen melakukan penyelamatan penting di tiang dekat. Meski mendominasi, Palace gagal memaksimalkan peluang dan harus puas dengan satu poin.

