Pep Guardiola Harus Berani Cadangkan Pemain Tak Tersentuh Ini di Laga Kontra Liverpool

Gila BolaManchester City menghadapi situasi sulit menjelang laga krusial melawan Liverpool di Anfield pada Minggu mendatang dalam laga lanjutan Premier League.

Salah satu perhatian utama adalah performa kiper utama mereka, Ederson, yang baru-baru ini menjadi sorotan setelah tampil mengecewakan dalam kekalahan melawan Feyenoord di Liga Champions.

Penampilan tidak konsisten kiper asal Brasil ini mencerminkan masalah yang lebih besar di dalam tim asuhan Pep Guardiola, yang kini mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan setelah mendominasi sepak bola Inggris selama bertahun-tahun.

Sejak musim panas lalu, spekulasi tentang masa depan Ederson sempat mencuat. Kiper yang telah tujuh tahun bersama City dikabarkan mempertimbangkan tawaran besar dari klub-klub di Arab Saudi. Namun, transfer itu tak pernah terwujud.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa City menginginkan angka Rp 1 Trilyun untuk melepas sang kiper, sementara klub peminat seperti Al Ittihad menolak memenuhi tuntutan tersebut. Akibatnya, Ederson tetap bertahan di Etihad, tetapi musim ini penampilannya mulai dipertanyakan.

Dalam lima pertandingan terakhir, Ederson telah kebobolan 15 gol, angka yang jauh dari standar seorang kiper yang telah memenangkan enam gelar Premier League, satu Liga Champions, dan berbagai trofi lainnya.

Banyak pihak menilai bahwa penurunan performa para pemain secara keselurugan di musim ini mungkin terkait dengan rasa puas diri yang mulai menyusup ke dalam mentalitas tim.

Setelah meraih begitu banyak gelar, motivasi untuk terus tampil konsisten tampaknya mulai memudar, baik bagi Ederson maupun beberapa rekan setimnya seperti Kyle Walker, Kevin De Bruyne, dan Bernardo Silva.

Saat ini, Guardiola dihadapkan pada dilema besar. Beberapa analis menilai bahwa memberi kesempatan kepada kiper cadangan, Stefan Ortega, untuk tampil melawan Liverpool bisa menjadi langkah yang tepat.

Ederson Moraes kebobolan tiga gol Feyenoord

Meski Ederson selama ini dianggap sebagai pemain tak tergantikan, performanya yang menurun belakangan ini mungkin menjadi alasan kuat untuk mencoba opsi lain di bawah mistar.

Guardiola dikenal sebagai pelatih yang tidak ragu membuat keputusan besar, tetapi langkah ini tetap menjadi tantangan, mengingat reputasi dan kontribusi Ederson selama bertahun-tahun.

Di sisi lain, kemerosotan performa City tidak sepenuhnya bisa dibebankan pada Ederson. Faktor lain seperti cedera Rodri, rekrutmen yang kurang matang, dan kelelahan mental akibat jadwal padat juga turut berkontribusi.

Rasa puas diri yang memengaruhi determinasi dan fokus para pemain dinilai menjadi penyebab utama penurunan kualitas tim. Penurunan kecil dalam mentalitas ini cukup untuk mengubah City dari tim yang dominan menjadi tim yang rapuh, seperti yang terlihat dalam beberapa pertandingan terakhir.

Dengan laga melawan Liverpool yang menjadi ujian besar, City harus segera menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini. Meskipun tantangan yang dihadapi Guardiola dan anak asuhnya semakin berat, mereka masih memiliki kualitas untuk membalikkan keadaan.

Namun, keputusan yang diambil pada laga di Anfield ini bisa menjadi penentu bagaimana musim mereka akan berjalan ke depannya setelah serangkaian hasil buruk belakangan ini.