Pep Guardiola Merasa Manchester City Musim Ini yang Paling Berat Sepanjang Kariernya

Gilabola.comPep Guardiola menyampaikan bahwa musim ini merupakan yang paling sulit sepanjang kariernya sebagai pelatih. Pelatih asal Spanyol itu mengakui bahwa dibandingkan 15 musim sebelumnya, musim ini jauh lebih menuntut secara emosional maupun teknis.

Dia menyebutkan bahwa ketika sebuah tim tidak meraih kemenangan, maka segalanya menjadi lebih berat—termasuk dalam persiapan, suasana hati tim, hingga ritme latihan harian.

Dengan catatan 39 trofi sepanjang kariernya dan 18 di antaranya bersama Manchester City, Guardiola tak menampik bahwa standar tinggi yang selama ini melekat pada dirinya dan tim telah mengalami penurunan.

Menurutnya, ketika City tidak mampu bersaing untuk gelar Liga Inggris dan tersingkir lebih awal dari Liga Champions, tekanan pun datang dari berbagai arah. Dia merasa dirinya belum berhasil menemukan cara untuk membuat para pemainnya merasa nyaman di lapangan dan menghasilkan kemenangan beruntun.

Guardiola menyebut dirinya ikut bertanggung jawab atas performa menurun tim musim ini. Dia mengatakan dirinya kecewa pada diri sendiri karena tidak bisa mengatasi situasi saat permainan tidak berjalan sesuai harapan.

Juru taktik Catalan itu menegaskan bahwa dalam sepak bola, hidup tidak bisa bersandar pada kenangan masa lalu, dan setiap musim adalah tantangan baru.

Perjuangan Merebut Tiket Liga Champions

Faktor cedera disebut Guardiola sebagai salah satu alasan utama menurunnya performa tim. Dia menyoroti absennya Rodri, gelandang jangkar andalan City, sebagai kehilangan besar yang membuat struktur permainan berubah drastis. Selain itu, beberapa pemain juga mengalami penurunan performa yang cukup mencolok dibandingkan musim-musim sebelumnya.

Guardiola mengungkapkan bahwa kerusakan besar pada musim ini terjadi pada periode akhir tahun 2024, di mana City hanya mampu menang sekali dari 13 pertandingan di semua kompetisi, dan kalah sembilan kali.

Bahkan setelah periode itu, performa tim masih belum stabil, termasuk kekalahan di tangan Nottingham Forest pada bulan Maret yang menjadi kekalahan ke-15 dari total 30 laga saat itu.

Namun, setelah kekalahan tersebut, City mulai menunjukkan perlawanan. Guardiola menyebut bahwa timnya tidak pernah benar-benar menyerah. Dia merasa bahwa meskipun banyak kegagalan terjadi, perjuangan mereka belum selesai.

Saat ini, mereka masih bertarung untuk mendapatkan tiket Liga Champions dan juga berpeluang menutup musim dengan trofi Piala FA. Selain itu, ada satu kesempatan lagi untuk merebut gelar di ajang Piala Dunia Antarklub.

Dalam pandangannya, Guardiola menilai bahwa meskipun dia tidak cukup baik dalam menemukan solusi musim ini, keadaan masih bisa menjadi lebih buruk. Oleh karena itu, dia mencoba mempertahankan semangat tim dan menjaga asa sampai akhir musim.