Gila Bola – Pep Guardiola menghadapi tantangan besar untuk membangkitkan kembali performa Manchester City setelah timnya mengalami penurunan drastis dengan lima kekalahan dalam enam pertandingan terakhir.
Menjelang pertandingan melawan Liverpool di Anfield, Guardiola mengakui bahwa masa lalu yang gemilang memberinya waktu untuk memperbaiki keadaan. Dia menyebut bahwa prestasi City selama delapan tahun terakhir menjadi alasan dia masih dipercaya oleh manajemen klub.
Guardiola menjelaskan bahwa meskipun banyak yang bertanya mengapa ia tidak menghadapi ancaman pemecatan, kepercayaan yang diberikan kepadanya berasal dari kontribusinya selama ini.
Dia merasa bahwa klub tetap mendukungnya dan memberinya kesempatan untuk membangun kembali tim. Menurutnya, jika kepercayaan itu hilang, keputusan untuk menggantinya tentu bisa saja diambil oleh klub, tetapi dia ingin memanfaatkan peluang ini untuk memperbaiki keadaan.
Pelatih asal Spanyol tersebut menegaskan bahwa ia tidak berniat melarikan diri dari tanggung jawab. Sebaliknya, ia berkomitmen untuk merombak berbagai aspek dalam tim hingga akhir musim ini dan musim depan.
Guardiola merasa bahwa sekarang adalah waktu baginya untuk kembali membuktikan kemampuannya sebagai pelatih. Dia mengatakan, “Saya tidak ingin melarikan diri.”
“Saya ingin membangun kembali tim dalam banyak aspek mulai sekarang hingga akhir musim dan musim depan, untuk mencoba terus melaju di sana. Saya harus membuktikan diri sekarang.”
Dia juga menyampaikan keyakinannya bahwa Manchester City akan bangkit kembali, meskipun ia tidak bisa memastikan kapan itu akan terjadi. Guardiola menyebut bahwa setelah mendominasi Premier League selama bertahun-tahun, kemerosotan seperti ini adalah hal yang wajar.
Dia meminta semua pihak untuk menerima situasi ini sebagai bagian dari dinamika sepak bola, seraya menambahkan bahwa mungkin keberhasilan mereka di masa lalu, seperti memenangkan empat gelar secara beruntun, adalah sebuah pengecualian.
Namun, Guardiola menyadari risiko besar yang dihadapi timnya saat ini. Jika City kalah melawan Liverpool, mereka akan tertinggal 11 poin dari pemuncak klasemen, sebuah jarak yang dia anggap sulit untuk dikejar.
Dalam pandangannya, berbicara tentang target besar dalam kondisi saat ini tidaklah realistis. Dia menekankan bahwa fokus utama tim adalah menemukan kembali ritme permainan mereka dan terus berkembang dari situ.
Pertandingan melawan Liverpool di akhir pekan ini di Anfield akan menjadi ujian berat bagi Manchester City, terutama mengingat posisi The Reds yang kokoh di puncak klasemen.
Meski demikian, Guardiola tampak bertekad untuk menggunakan momen ini sebagai peluang untuk menghidupkan kembali ambisi timnya dan membangun fondasi yang lebih kuat untuk masa depan.
Bagi Guardiola, perjalanan ini lebih dari sekadar perbaikan performa, tetapi juga pembuktian diri sebagai pelatih yang mampu mengatasi tekanan dalam situasi sulit.