Gila Bola – Pep Guardiola menepis anggapan bahwa para pemainnya tidak putus asa untuk meraih lebih banyak kesuksesan musim ini setelah mereka tanpa kemenangan di empat pertandingan terbaru mereka.
Manchester City memenangkan treble winners bersejarah tahun lalu sebelum mengangkat Piala Super Eropa awal musim ini dan akan bersaing untuk Piala Dunia Antarklub akhir bulan ini.
Setelah seri tiga kali dan kalah satu kali dari empat pertandingan terakhir di Premier League, Manchester City telah melorot ke urutan keempat klasemen dan tertinggal dari Liverpool, Arsenal, dan Aston Villa.
Menjelang lawatan ke Luton pada hari Minggu, manajer Pep Guardiola menegaskan penurunan performa yang terjadi baru-baru ini bukan disebabkan oleh kurangnya keinginan dari skuadnya.
Dia menyatakan bahwa tidak benar untuk mengatakan bahwa ketika kalah, itu karena kurangnya semangat atau karakter. Guardiola juga mengakui bahwa penampilan tim belakangan ini memerlukan solusi, dan sebagai manajer, dia harus mencari pelatihan atau seleksi yang tepat.
Taktisi Catalan juga menyampaikan keyakinannya bahwa para pemain baru, seperti Jeremy Doku, Josko Gvardiol, Mateo Kovacic, dan Matheus Nunes, memiliki kemampuan untuk membantu tim mengulangi kesuksesan dalam beberapa musim terakhir.
Meskipun Manchester City sekarang berada di peringkat keempat dengan 30 poin dari 15 pertandingan dan tertinggal tujuh poin dari puncak klasemen, Pep Guardiola yakin tim akan kembali ke performa terbaiknya.
Manajer Catalan juga menanggapi komentar terbaru Jurgen Klopp tentang City, menyatakan bahwa Klopp memahami bagaimana dan mengapa laju tanpa kemenangan bisa terjadi.
Pelatih Liverpool itu sebelumnya menyatakan bahwa mengabaikan Manchester City dalam perburuan gelar Liga Inggris setelah kekalahan 1-0 mereka di Aston Villa akan menjadi “lelucon terbesar dalam sejarah sepakbola”.
Pep Guardiola menilai bahwa Jurgen Klopp tahu situasi timnya dalam beberapa minggu terakhir dan memahami variasi dan tantangan dalam sepak bola, jadi empat laga tanpa kemenangan bisa saja terjadi.
Juru taktik berusia 52 tahun itu juga menekankan bahwa dalam sepak bola, hal tersulit adalah menjaga konsistensi dalam kemenangan, dan timnya adalah kandidat utama untuk menang.
Meskipun City mengalami periode buruk, Pep Guardiola meyakinkan bahwa mentalitas tim tetap ada, dan mereka harus melanjutkannya meskipun dihadapkan pada banyak pemain baru yang cedera.
Bos Catalan menyoroti kesulitan mengatasi tantangan tersebut setiap minggu dan setiap tiga hari selama bertahun-tahun, tetapi dia menegaskan bahwa timnya tidak merasa puas diri atau santai.