
Gilabola.com – Alejandro Garnacho belum juga menunjukkan performa terbaiknya sejak bergabung dengan Chelsea. Pemain asal Argentina itu masih belum mencetak gol maupun assist, dan kerap menjadi cadangan. Kondisi ini membuat peringatan mantan pemain Manchester United, Paul Parker, tampak mulai terbukti.
Sebelum kepindahannya, Parker telah menilai bahwa langkah Garnacho menuju Stamford Bridge bukan keputusan tepat. Dia menyebut kepindahan tersebut akan merugikan sang pemain sekaligus Chelsea. Menurutnya, Garnacho seharusnya mencari suasana baru di luar Inggris.
Garnacho meninggalkan Manchester United setelah berselisih dengan pelatih Ruben Amorim. Perselisihan itu terjadi karena sang manajer mencadangkannya pada final Liga Europa. Garnacho kemudian mengkritik keputusan tersebut secara terbuka, yang memicu kemarahan Amorim.
Kabarnya, Amorim menegur Garnacho di depan para pemain lain. Dia mengatakan bahwa Garnacho sebaiknya berharap memiliki agen yang baik di bursa transfer musim panas. Tidak lama setelah insiden itu, transfer ke Chelsea pun terjadi dengan nilai sekitar Rp 885 Miliar.
Namun, awal kariernya di London tidak berjalan sesuai harapan. Dalam beberapa pertandingan, Garnacho lebih sering duduk di bangku cadangan. Pada laga lawan mantan klubnya di Old Trafford, ia bahkan tidak turun sebagai starter dan Chelsea kalah 1–2.
Kesempatan yang Tak Dimanfaatkan
Pada pertandingan Liga Champions melawan Ajax, pelatih Enzo Maresca sebenarnya punya peluang memberi Garnacho kesempatan bermain. Meski Chelsea unggul 4–1 di babak pertama dan Ajax bermain dengan sepuluh orang, Maresca memilih tidak menurunkannya.
Sebagai gantinya, pelatih Italia itu memberi menit bermain kepada Tyrique George, Reggie Walsh, Andrey Santos, Trevoh Chalobah, dan Josh Acheampong. Garnacho hanya duduk di bangku cadangan hingga peluit akhir berbunyi. Keputusan tersebut menandakan bahwa kepercayaan pelatih terhadapnya masih rendah.
Paul Parker sempat mengatakan bahwa Garnacho tidak memiliki sikap kerja yang baik. Menurutnya, sang pemain cenderung kurang disiplin dan tidak memiliki keinginan kuat untuk memperbaiki diri. Parker bahkan menilai hal itu sulit diubah meski Garnacho pindah klub.
Komentar tersebut kini tampak relevan dengan kondisi Garnacho di Chelsea. Dalam laga Premier League melawan Nottingham Forest, dia diberi kesempatan menjadi starter di posisi sayap kiri. Namun performanya dinilai mengecewakan, hingga dia ditarik keluar di babak kedua.
Pedro Neto, rekan satu timnya di lini depan, terlihat frustrasi karena Garnacho gagal menyambut beberapa umpan silang yang dikirim ke tiang jauh. Mantan striker Inggris, Peter Crouch, menganggap keputusan Maresca untuk mengganti Garnacho adalah langkah tepat.
Crouch menilai permainan Chelsea terlihat ceroboh di babak pertama. Dia menambahkan bahwa Neto sangat kecewa karena kerja sama di sisi kiri tidak berjalan baik. Bagi Garnacho, hal ini semakin menegaskan bahwa ia belum mampu memenuhi ekspektasi tim barunya.
Kini Garnacho berharap mendapat kesempatan tampil kembali dalam laga melawan Sunderland akhir pekan ini. Chelsea sendiri berada di peringkat kelima klasemen sementara, tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen Arsenal.
Meski situasi tim masih kompetitif, tekanan terhadap Garnacho semakin besar. Publik menantikan bukti bahwa dia pantas dibeli dengan harga mahal. Namun jika performanya tidak segera membaik, posisinya bisa tergeser oleh pemain muda lain yang lebih konsisten.
