
Gilabola.com – Manchester City mendapat peringatan keras terkait masa depan klub jika Pep Guardiola memutuskan hengkang, dengan Danny Mills menilai situasinya bisa menyerupai penurunan tajam yang dialami Manchester United setelah era Sir Alex Ferguson.
Mills menilai gaya bermain khas Guardiola sulit digantikan, sementara ekspektasi klub tetap akan berada di level tertinggi. Dia juga memandang posisi manajer selanjutnya bisa menjadi beban besar dan berpotensi menjadi situasi yang merugikan bagi siapa pun yang menggantikannya.
Guardiola sendiri masih terikat kontrak hingga 2027 dan berpeluang melanjutkan kiprahnya sampai 2035. Namun, para petinggi City disebut tetap menyadari bahwa masa kebersamaan dengan pelatih asal Spanyol itu suatu hari akan berakhir.
Mills menyebut kepergian Guardiola bisa berdampak besar seperti saat Ferguson meninggalkan Manchester United pada 2013. Dia menilai penurunan tajam performa United setelah itu menjadi contoh betapa beratnya transisi dari sosok pelatih yang dominan.
Dia menegaskan bahwa sejak Ferguson pensiun, Manchester United tidak lagi mendekati gelar Liga Champions dan gagal kembali menjadi juara Liga Inggris. Penjelasan tersebut menguatkan pandangannya bahwa City harus menghadapi risiko serupa bila kehilangan Guardiola.
Mills juga mengatakan Guardiola telah membangun identitas permainan yang melekat kuat di klub selama hampir satu dekade. Menurutnya, gaya ini tidak mudah dipertahankan tanpa figur utama yang merancangnya.
Menurut Mills, para petinggi City akan menghadapi dilema besar ketika masa itu tiba. Dia menyampaikan bahwa klub harus menentukan apakah mereka akan mempertahankan filosofi permainan yang telah ditanamkan Guardiola atau beralih ke pendekatan berbeda yang lebih pragmatis.
Mills menambahkan bahwa beberapa tahun lalu dirinya mungkin akan menyarankan Mikel Arteta sebagai kandidat ideal. Namun, dia menilai situasi kini berbeda setelah Arteta membangun fondasi kuat di Arsenal.
Dia menjelaskan bahwa pilihan pengganti akan sangat bergantung pada waktu ketika Guardiola akhirnya pergi dan pelatih yang tersedia di pasar saat itu. Menurutnya, momentum menentukan apakah proses pergantian bisa berjalan mulus atau justru berujung masalah.
Mills memandang bahwa posisi manajer City setelah era Guardiola bisa dianggap sebagai jabatan berisiko. Dia menyebut jabatan itu berpotensi menjadi situasi yang menyulitkan, karena siapa pun yang duduk di kursi tersebut akan menghadapi perbandingan tak terhindarkan dengan pencapaian Guardiola.
Dia menilai apa yang dialami David Moyes saat menggantikan Ferguson menjadi contoh jelas bagaimana ekspektasi besar bisa berubah menjadi tekanan yang sulit diatasi. Dia menegaskan bahwa Moyes sejak awal tidak mungkin menandingi rekor kesuksesan Ferguson.
Mills juga menyatakan bahwa sangat kecil kemungkinan ada pelatih yang mampu melampaui pencapaian Guardiola. Dia kemudian menyimpulkan bahwa hal ini membuat masa transisi nanti bisa menjadi tantangan paling berat bagi Manchester City.
Dengan peringatan tersebut, Mills menilai para petinggi City harus mulai memahami bahwa masa setelah Guardiola tidak akan mudah, terlepas dari seberapa kuat fondasi yang dibangun pelatih asal Spanyol itu.
