Gilabola.com – Anders Lindegaard, mantan kiper yang pernah membela Manchester United dan memenangkan gelar Premier League, sekarang menjalani kehidupan yang sangat berbeda.
Pria asal Denmark ini, yang sebelumnya berkarir di lapangan hijau, kini bekerja di bidang perbankan setelah mengakhiri karier sepak bolanya pada 2022. Lindegaard adalah bagian dari skuad United yang terakhir kali memenangkan Premier League pada tahun 2013, masa kejayaan klub di bawah asuhan Alex Ferguson.
Kala itu, Ferguson melihat potensi besar dalam diri Lindegaard yang saat itu baru berusia 26 tahun dan menyebutnya sebagai “salah satu kiper muda paling cemerlang.” Namun, perjalanan Lindegaard di Manchester United tidak semudah yang dibayangkan banyak orang.
Selama lima tahun di Old Trafford, Lindegaard berjuang untuk mendapatkan posisi utama sebagai penjaga gawang. Dia hanya mencatatkan 29 penampilan sepanjang kariernya di sana, dengan musim 2012/13 sebagai tahun tersibuknya.
Pada musim itu, dia bermain sebanyak 10 kali, termasuk dalam pertandingan terakhir Ferguson sebagai pelatih, yang berakhir dengan hasil imbang 5-5 melawan West Bromwich Albion. Meskipun kontribusinya minimal, catatan tersebut membuatnya memenuhi syarat untuk meraih medali Premier League.
Namun, Lindegaard mengakui bahwa dia tidak puas dengan penampilannya kala itu, terutama karena cedera pergelangan kaki yang dialaminya pada 2012 sempat menghambat performanya.
Setelah Ferguson pensiun, Lindegaard menemukan dirinya makin tersisih di bawah arahan manajer baru, David Moyes, hingga akhirnya hengkang pada 2015. Kariernya berlanjut ke West Bromwich Albion, kemudian ke Preston North End, Burnley, dan terakhir di klub Swedia, Helsingborgs IF, di mana dia mengakhiri karier profesionalnya.
Awal Karir di Perbankan
Dua tahun setelah pensiun, Lindegaard mengambil langkah mengejutkan dengan terjun ke dunia perbankan, bekerja sebagai pengembang bisnis di UBS, Union Bank of Switzerland. Dalam peran barunya, dia bertanggung jawab membantu bank memahami kebutuhan para atlet dan memberikan layanan keuangan yang relevan bagi mereka.
Lindegaard merasa peran ini selaras dengan pengalaman hidupnya sebagai mantan atlet, dan dia berharap dapat membantu para atlet dalam menghadapi tantangan keuangan di luar lapangan.
Bagi Lindegaard, pekerjaan ini merupakan transisi yang bermakna, di mana dia dapat menggunakan pengetahuannya tentang industri olahraga untuk mendukung orang lain. Dia menganggap karier baru ini sebagai “Anders Lindegaard 2.0,” di mana dia mencoba berbagai keterampilan baru di luar sepak bola.
Kini, Lindegaard memiliki “kantor” yang sebenarnya, bukan lagi stadion. Dia menikmati kesempatan untuk belajar dari rekan-rekan barunya dan bertemu orang-orang dari berbagai latar belakang di Eropa.
Meskipun beralih dari dunia olahraga profesional tidak mudah, Lindegaard merasa bangga atas transisinya yang sukses ke dunia perbankan. Baginya, perubahan karier ini adalah awal dari petualangan baru yang telah lama dicari, dan dia yakin bahwa keterampilan dan pengalamannya akan membawa manfaat dalam peran barunya ini.