Gilabola.com – Aston Villa resmi mengajukan protes kepada PGMOL setelah gol yang bisa mengantar mereka ke Liga Champions dianulir dalam laga penentuan melawan Manchester United.
Kontroversi di Old Trafford Rugikan Villa
Pada laga terakhir musim 2024/25 Premier League, Aston Villa hanya membutuhkan satu poin untuk mengamankan tiket Liga Champions. Sementara Newcastle United—saingan langsung mereka—menelan kekalahan 1-0 dari Everton.
Namun, harapan Villa pupus akibat insiden yang terjadi di Old Trafford.
Menjelang akhir babak pertama, kiper Villa Emiliano Martínez menerima kartu merah langsung, membuat tim bermain dengan 10 orang.
Di babak kedua, Villa sempat mencetak gol melalui Morgan Rogers yang memanfaatkan momen ketika kiper Man United, Altay Bayindir, kehilangan bola. Rogers menggocek bola dari Bayindir dan menceploskan ke gawang kosong.
Namun wasit Thomas Bramall menganulir gol tersebut, menyatakan bahwa Bayindir masih menguasai bola saat kontak terjadi.
Keputusan itu menuai kontroversi karena tayangan ulang menunjukkan Bayindir tidak menggunakan kedua tangannya pada bola. Tambah pelik, VAR tidak bisa mengintervensi karena wasit telah meniup peluit sebelum bola melewati garis gawang.
Beberapa menit setelah insiden itu, Amad Diallo mencetak gol pembuka untuk Manchester United, dan Christian Eriksen mengunci kemenangan dengan penalti di akhir laga.
Kekalahan 2-0 membuat Villa gagal finis di lima besar, kalah selisih gol dari Newcastle yang justru meraih tiket Liga Champions bersama Liverpool, Arsenal, Manchester City, dan Chelsea.
Protes Resmi Dilayangkan ke PGMOL
Tak menunggu lama, Aston Villa langsung melayangkan protes resmi kepada PGMOL. Dalam pernyataannya, klub mempertanyakan penunjukan Thomas Bramall sebagai wasit utama dalam pertandingan krusial tersebut.
“Dengan besarnya taruhannya pada laga ini, klub percaya seharusnya ditunjuk wasit yang lebih berpengalaman. Dari 10 wasit yang bertugas hari ini, Bramall adalah yang kedua paling tidak berpengalaman,” bunyi pernyataan resmi Villa.
Klub juga menyoroti keputusan menganulir gol Rogers sebagai faktor utama kegagalan mereka lolos ke Liga Champions. Mereka menilai, peluit yang terlalu cepat ditiup tidak sesuai dengan pedoman wasit musim ini, dan justru menghalangi VAR untuk menjalankan fungsinya.
Villa menegaskan bahwa hasil pertandingan memang tidak akan berubah, namun tetap menuntut evaluasi atas sistem penunjukan wasit dan penerapan teknologi VAR di laga-laga penting.
Pernyataan Resmi Premier League
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Premier League maupun PGMOL terhadap protes Villa. Namun akun Match Centre Premier League di X sudah memberikan penjelasan atas insiden gol Rogers.
“Keputusan wasit adalah pelanggaran untuk Manchester United, dengan Bayindir dianggap menguasai bola sebelum Rogers mengambil alih. Karena peluit sudah ditiup sebelum bola masuk ke gawang, maka insiden itu tidak bisa ditinjau oleh VAR,” demikian pernyataan dari akun tersebut.