Gilabola.com – Manchester United kembali terpeleset di Old Trafford setelah hanya bermain imbang 1-1 melawan West Ham, saat Ruben Amorim disebut perlu mengevaluasi keputusan pergantian pemain yang terlalu terlambat dan cenderung defensif meski tim sedang membutuhkan gol, sementara serangan Manchester United terlihat tumpul hampir sepanjang laga.
Manchester United sedang mencoba bangkit setelah kekalahan dari Everton sepuluh hari sebelumnya, namun permainan menghadapi West Ham tetap belum menunjukkan ketajaman yang dibutuhkan.
Gol yang sempat membuka asa datang dari kaki Diogo Dalot menjelang satu jam pertandingan. Tendangan kerasnya berhasil melewati Alphonse Areola setelah upaya kombinasi Manchester United menemukan celah kecil di kotak penalti.
Namun keunggulan itu tidak bertahan lama. West Ham terus menekan lewat skema bola mati, sampai akhirnya Soungoutou Magassa memanfaatkan kekacauan di kotak penalti untuk menyamakan skor lewat sepakan keras setelah Manchester United gagal menghalau bola.
Situasi tersebut membuat Manchester United yang sebelumnya unggul harus kembali berjuang mengejar gol kemenangan. Namun ritme permainan justru menurun, dan tim terlihat kehilangan inisiatif di fase akhir laga.
Perubahan Amorim dan Kritik yang Muncul
Ruben Amorim melakukan tiga pergantian sejak jeda babak pertama, tetapi sebagian besar dinilai tidak memberikan efek signifikan terhadap pola serangan Manchester United. Masuknya Leny Yoro di awal babak kedua lebih mengubah struktur bertahan ketimbang memberi dorongan ke depan.
Pergantian berikutnya menghadirkan Patrick Dorgu dan Manuel Ugarte, yang keduanya juga tidak terlalu mengubah pola serangan. Mason Mount kemudian ditarik masuk sebagai satu-satunya pemain menyerang berpengalaman dari bangku cadangan.
Namun keputusan yang paling banyak dipertanyakan terjadi pada menit ke-88, saat Amorim memilih memasukkan Lisandro Martinez menggantikan Luke Shaw, sebuah pergantian yang lebih bersifat defensif pada momen ketika tim sedang mengejar kemenangan.
Penonton dan pengamat mempertanyakan mengapa Amorim menunda perombakan hingga mendekati akhir pertandingan. Situasi itu dianggap mengurangi kesempatan Manchester United untuk mengubah arah permainan di saat yang paling dibutuhkan.
Sementara itu, keberadaan Shea Lacey di bangku cadangan tidak dimanfaatkan. Padahal pemain muda tersebut dikenal memiliki keberanian dan kemampuan menusuk pertahanan lawan, sesuatu yang tampak kurang dari Manchester United di laga ini.
Penilaian muncul bahwa Amorim terlihat ragu mengambil risiko dengan memasukkan pemain menyerang, meski tim jelas membutuhkan energi baru di area sepertiga akhir lapangan.
Manchester United hanya meraih satu gol, dan satu gol jarang cukup untuk memastikan kemenangan saat lawan bermain disiplin. Hal ini kembali terbukti pada pertandingan ini.
Amorim disebut harus mengevaluasi pendekatan pergantiannya, terutama ketika tim tidak memiliki banyak variasi dalam membongkar pertahanan yang rapat dan terorganisir dengan baik.
Pertandingan ini juga menegaskan bahwa Manchester United membutuhkan kedalaman skuad yang lebih kuat di lini serang. Ketergantungan pada segelintir pemain membuat perubahan di bangku cadangan terasa terbatas.
Pendapat Kami
Pendapat kami, keputusan Ruben Amorim memperkenalkan Lisandro Martinez di menit akhir saat tim sedang mencari gol tambahan terasa tidak selaras dengan kebutuhan permainan. Keberanian mengambil risiko adalah elemen krusial pada laga yang ketat, dan pendekatan yang terlalu hati-hati justru membuat Manchester United kehilangan momentum untuk menuntaskan pertandingan.

