Site icon Gilabola.com

Pulang ke Brentford, Bryan Mbeumo Bakal Hancurkan Klub yang Membesarkannya?

Bryan Mbeumo pemain Manchester United

Gilabola.com – Bryan Mbeumo kembali ke Gtech Community Stadium akhir pekan ini sejak hengkang dengan harga fantastis £71 juta (sekitar Rp1,4 triliun) ke Manchester United musim panas lalu, dan meski ia akan disambut hangat, Brentford tahu betul betapa berbahayanya mantan bintang mereka itu.

Mbeumo Kini Senjata Baru Man United

Sejak bergabung dengan United, pemain asal Kamerun ini langsung menjadi bagian penting dalam serangan baru Ruben Amorim. Ia bahkan berperan besar dalam kemenangan 2-1 atas Chelsea pekan lalu setelah memaksa Robert Sanchez mendapat kartu merah.

Mbeumo, yang musim lalu mencetak 20 gol Premier League bersama Brentford, kini jadi motor serangan United. Data menunjukkan, ia adalah pemain Setan Merah dengan jumlah tembakan terbanyak dan sentuhan paling sering di kotak penalti lawan musim ini.

Meski baru mencetak satu gol, keuletannya membuatnya selalu mencari bola dan berusaha membalikkan keadaan untuk timnya.

Brentford Cari Cara Menghentikan Ancaman

Tugas menghentikan Mbeumo kemungkinan besar jatuh pada Keane Lewis-Potter, bek kiri Brentford yang sudah sering berduel dengannya di sesi latihan. Namun, performa Lewis-Potter belum sebaik musim lalu, ditambah dengan kembalinya Rico Henry yang siap merebut tempatnya.

Yang jelas, Brentford harus lebih waspada, bukan hanya pada Mbeumo, tetapi juga kolaborasinya dengan Benjamin Sesko. Kombinasi keduanya sudah terlihat berbahaya sejak melawan Chelsea, dan bisa kembali menjadi senjata utama United.

Selain itu, kelemahan Brentford di duel udara musim ini—turun dari posisi terbaik musim lalu ke urutan ke-12—bisa dimanfaatkan United. Jika tidak segera membenahi pertahanan, kembalinya Mbeumo bisa berubah menjadi mimpi buruk bagi para penggemarnya sendiri.

Pulang dengan Misi Baru

Meski masih menyimpan banyak kenangan indah di Brentford, Mbeumo datang dengan niat membawa perubahan untuk United.

Inilah momen pulang kampung baginya, dari bocah yang tumbuh enam tahun di London barat menjadi seorang pemain yang kini ingin membuktikan diri di panggung lebih besar.

Dan sayangnya, misi itu mungkin harus dijalankan dengan mengorbankan klub yang pernah membesarkannya.

Exit mobile version