
Gilabola.com – Pedro Rodriguez akhirnya membuka alasan sebenarnya mengapa dia menolak bergabung dengan Manchester United pada 2015 dan memilih Chelsea sebagai pelabuhan berikutnya.
Dia mengungkap bahwa United terlalu lama mengambil keputusan, sementara musim hampir dimulai dan dirinya tidak ingin menunggu lebih lama. Dalam situasi tersebut, Chelsea yang bergerak cepat berhasil mengamankan tanda tangannya hanya dalam hitungan hari.
Pada musim panas 2015, Pedro memang berada di ambang pintu keluar Barcelona. Meski baru memperpanjang kontrak empat tahun, dia sadar peluang bermainnya semakin kecil karena harus bersaing dengan trio Lionel Messi, Neymar, dan Luis Suárez.
Dia menyebut bahwa pelatih Luis Enrique kala itu berbicara jujur kepadanya bahwa menit bermain akan sangat terbatas. Enrique bahkan menyarankan agar dia mempertimbangkan pindah klub demi melanjutkan kariernya.
Bagi Pedro, keputusan meninggalkan klub masa kecilnya bukan hal mudah, namun dia merasa perlu menghadapi kenyataan dengan keberanian untuk mengambil jalan karir baru.
Mantan penyerang sayap Barcelona itu mengatakan bahwa dirinya sebenarnya ingin pensiun di Camp Nou, tetapi persaingan di lini depan membuatnya berpikir realistis. Dia pun mulai mencari proyek baru yang bisa memberinya tantangan dan kesempatan bermain lebih banyak.
Gagal ke United, Chelsea Bergerak Cepat
Manchester United saat itu menjadi klub terdepan dalam perburuan Pedro. Negosiasi dikabarkan sudah hampir rampung, namun proses internal klub yang berlarut-larut membuat transfer tidak segera diselesaikan.
Pedro menuturkan bahwa dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik layar. Dia hanya tahu bahwa United tampak ragu mengambil keputusan ketika musim hampir dimulai. Dalam kondisi itu, dia masih sempat memperkuat Barcelona di ajang Piala Super Eropa dan mencetak gol kemenangan.
Sementara itu, Paris Saint-Germain juga sempat menunjukkan minat, namun tawaran konkret datang dari Chelsea. Rekan senegaranya, Cesc Fabregas, menjadi penghubung antara dirinya dan manajer Chelsea kala itu, Jose Mourinho.
Pedro mengungkap bahwa Mourinho langsung menghubunginya dan menyatakan keseriusan klub London tersebut. Chelsea bahkan bersedia memberikan tawaran lebih baik daripada United. Saat situasi semakin jelas, dia dan agennya memberi tahu United, tetapi klub itu tetap tidak memberikan keputusan tegas.
Akhirnya, Pedro memutuskan untuk menerima tawaran Chelsea dengan nilai transfer sekitar Rp 421 Miliar. Prosesnya berlangsung cepat, dan hanya dalam waktu singkat ia resmi menjadi pemain The Blues.
Di Chelsea, dia bekerja di bawah asuhan Mourinho — sosok yang memberinya kesempatan merasakan kerasnya kompetisi Premier League. Pedro menggambarkan Mourinho sebagai pelatih yang sangat berorientasi pada kemenangan, meskipun memiliki pendekatan berbeda dari Pep Guardiola yang membesarkannya di Barcelona.
Dia menilai bahwa Mourinho dan Guardiola sama-sama pelatih hebat, namun dengan filosofi dan metode yang kontras. Guardiola, katanya, lebih banyak mengajarkan nilai-nilai personal dan pendekatan taktis mendalam, sementara Mourinho fokus pada motivasi dan mental juara.
Pedro juga mengakui bahwa musim pertamanya di Inggris tidak berjalan mudah. Adaptasi dengan ritme dan fisik Premier League menjadi tantangan besar setelah bertahun-tahun bermain di Spanyol.
Meskipun begitu, dia tidak menyesali keputusannya. Dia menilai bahwa kepindahan ke Chelsea memberinya pengalaman berharga yang tidak akan pernah dia dapatkan jika tetap bertahan di Barcelona.