
Gilabola.com – Mantan kiper Manchester United, Ben Foster, menilai para penggemar klub patut khawatir dengan pernyataan Sir Jim Ratcliffe yang berjanji memberi Ruben Amorim waktu tiga tahun untuk membuktikan diri.
Menurutnya, keputusan tersebut bisa menjadi pertanda bahwa klub tengah mengabaikan kebutuhan akan kemajuan yang nyata setelah performa buruk selama satu tahun terakhir.
Ruben Amorim baru satu musim memimpin United setelah menggantikan Erik ten Hag, namun hasilnya masih jauh dari harapan. Dia hanya memenangkan kurang dari sepertiga pertandingan di Premier League dan membawa klub finis di posisi terburuk dalam sejarah mereka musim lalu.
Musim ini pun tak banyak berubah. Meski klub telah mengeluarkan dana lebih dari Rp 4,4 Triliun untuk lini depan, United tetap tidak konsisten. Mereka berada di papan tengah setelah kalah tiga kali dari tujuh laga awal, dengan laga sulit melawan Liverpool menanti akhir pekan ini.
Ratcliffe menegaskan bahwa dirinya tetap akan memberi waktu penuh bagi Amorim untuk menunjukkan kemampuannya. Dalam wawancara dengan The Times’ Business Podcast, dia menyebut bahwa perubahan besar tidak bisa terjadi secepat yang diinginkan publik.
Bos INEOS itu menilai keputusan impulsif tidak akan membawa perbaikan. Dia menekankan bahwa kesuksesan sejati datang melalui proses panjang dan kepercayaan terhadap pelatih.
Kritik atas Kurangnya Kemajuan United
Namun Foster melihat hal berbeda. Dia berpendapat bahwa dukungan jangka panjang seperti itu justru berisiko bila tidak disertai dengan tanda-tanda kemajuan. Dia mengatakan bahwa klub sebesar Manchester United harus terus menunjukkan progres nyata, bukan sekadar bertahan dalam fase transisi tanpa arah.
Foster menilai posisi United di peringkat ke-10 sebagai bukti kurangnya konsistensi. Dia mengatakan, kemenangan melawan Sunderland sebelum jeda internasional memang penting, namun tantangan sebenarnya baru dimulai saat menghadapi Liverpool.
Menurutnya, yang dibutuhkan United saat ini adalah kemampuan untuk menjaga performa. Dia menekankan bahwa tim seharusnya bisa meraih tiga hingga lima kemenangan beruntun agar bisa naik ke papan atas. Namun sejauh ini, performa mereka masih terlalu fluktuatif.
Foster juga menyoroti gaya Amorim yang dinilai terlalu kaku dalam menerapkan prinsipnya. Dua berpendapat bahwa pelatih asal Portugal itu belum menunjukkan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk bersaing di Premier League.
Amorim sendiri belum pernah membawa United meraih dua kemenangan beruntun di liga sejak datang ke Old Trafford. Meskipun kemenangan atas Sunderland sedikit meredakan tekanan, laga kontra Liverpool bisa kembali menentukan masa depannya.
Ratcliffe menanggapi kritik yang muncul dengan nada tegas. Dia mengatakan bahwa media terlalu menuntut hasil instan dan tidak memahami bahwa membangun kembali tim sebesar United tidak bisa dilakukan secepat menekan saklar lampu.
Dia menilai tekanan berlebihan dari publik dan media justru kontraproduktif. Baginya, stabilitas dan kesabaran adalah kunci utama untuk mengembalikan kejayaan klub yang sempat tenggelam dalam inkonsistensi.