Gilabola.com – Musim 2024/2025 menjadi perjalanan dua fase bagi bek tengah Ibrahima Konate di skuad Liverpool. Dia sempat menunjukkan performa tangguh saat berduet dengan Virgil van Dijk dalam barisan pertahanan tim yang akhirnya berhasil merebut gelar Liga Inggris ke-20.
Meski sempat tidak dimainkan pada pertandingan pembuka melawan Ipswich Town, pelatih Arne Slot kemudian memutuskan untuk memasukkan Konate pada babak kedua, menggantikan Jarell Quansah, setelah performa kurang meyakinkan dari bek muda tersebut.
Sejak saat itu, Konate hampir selalu menjadi pilihan utama selama dia dalam kondisi bugar. Penampilannya di beberapa laga besar, seperti kemenangan 3-0 melawan Manchester United dan hasil imbang 2-2 melawan Arsenal, memperlihatkan kematangannya di lini belakang.
Tak hanya itu, dia juga mencetak gol penting di laga Liga Champions melawan AC Milan dan saat menghadapi Wolverhampton di kompetisi domestik, membuktikan kontribusinya di dua sisi permainan sepak bola—bertahan dan menyerang.
Namun, segalanya berubah saat Konate mengalami cedera lutut akibat benturan dengan pemain muda Real Madrid, Endrick, di menit akhir pertandingan Liga Champions. Cedera tersebut memaksanya menepi selama enam pekan dan memutus laju impresif yang telah dibangunnya sejak awal musim.
Kontrak Masuk Tahun Terakhir, Ketertarikan Klub Lain Meningkat
Kembali dari cedera pada awal tahun, Konate tampak kesulitan menemukan kembali konsistensinya. Meski sempat tampil solid dalam kemenangan atas Manchester City, dia juga menunjukkan performa di bawah standar dalam kekalahan dari Fulham.
Skema permainan Arne Slot yang menekankan distribusi bola dari lini belakang turut memperlihatkan kekurangan dalam kemampuan umpan Konate, walau dia sempat mencatat satu assist pada laga melawan Ipswich di Januari.
Dengan kontrak yang kini menyisakan kurang dari 12 bulan, masa depan Konate tengah menjadi topik pembicaraan serius di Anfield. Meskipun pembicaraan kontrak telah dimulai sejak akhir Mei, belum ada kesepakatan yang tercapai hingga saat ini.
Situasi ini membuka peluang bagi klub-klub besar Eropa seperti Paris Saint-Germain dan Real Madrid untuk memantau situasi bek internasional Prancis itu lebih dekat.
Real Madrid, khususnya, disebut-sebut tertarik untuk merekrut sang bek secara gratis musim depan jika Liverpool gagal mengamankan tanda tangannya. Pemain bertahan itu akan berusia 27 tahun pada akhir musim depan, usia yang dianggap sebagai puncak karier seorang pemain sepak bola, terutama di posisi bek tengah.
Liverpool tentu tidak ingin mengulangi kesalahan kehilangan pemain penting tanpa mendapatkan kompensasi, seperti yang sudah terjadi pada Trent Alexander-Arnold.
Jadi, bulan-bulan mendatang akan menjadi penentu bukan hanya untuk masa depan Konate, tetapi juga arah kebijakan lini belakang The Reds dalam jangka menengah.